KONI Sumsel Siap Awasi Mutasi Atlet Jelang Porprov 2023

KONI Sumsel Siap Awasi Mutasi Atlet Jelang Porprov 2023

Suparman Romans. foto: edy handoko sumeks.co--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Pengawasan ketat bakal diberlakukan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), terhadap seluruh atlet di Sumsel yang ingin melakukan perpindahan mutasi dari satu daerah ke daerah lainnya.

"Boleh saja atlet ingin bermutasi daerah. Tapi harus diingat, semuanya harus sesuai prosedur persyaratan yang diatur dalam mekanisme mutasi atlet," ungkap Sekretaris Umum KONI Sumsel, Suparman Romans, saat dibincangi SUMEKS.CO, Jumat 17 Maret 2023.

Suparman menjelaskan, atlet yang melakukan mutasi daerah diwajibkan mendapat persetujuan dari daerah asalnya.  Setelah ada persetujuan, kabupaten/kota yang menerima atlet tersebut harus membayar dana kompensasi pengganti biaya pembinaan.

"Setelah sepakat dan ada perjanjian, daerah yang ingin mengambil atlet dari asalnya harus membayar dana kompensasi," beber Suparman.

BACA JUGA:Siap-Siap, Kasus Dana Hibah KONI Sumsel Naik Status

Diakui Suparman, selama ini mutasi atlet di Sumsel sering kali dijadikan ajang bisnis oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Perpindahan atlet dari satu daerah ke daerah lainnya melalui individu dan tidak sesuai prosedur sebagaimana mestinya.

"Banyak mutasi atlet hanya melalui individu. Tidak sesuai prosesur dan menyalahi aturan," terang Suparman.

Untuk itu, Suparman menegaskan KONI Sumsel bakal melakukan pengawasan ketat kepada para atlet khususnya yang akan bertanding pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Kabupaten Lahat pada September mendatang.

"Kita akan awasi secara ketat. Jangan sampai kejadian di Porprov tahun lalu terulang dikarenakan ada protes dari kontingen mengenai mutasi atlet," tegasnya.

Lebih lanjut Suparman menerangkan, jika masih terdapat mutasi atlet tidak sesuai prosedur, maka dipastikan akan didiskualifikasi. Lebih dari itu, atlet tersebut tidak diperbolehkan lagi untuk ikut bertanding di kejuaraan apapun.

"Kalau memang hal itu terorganisir, bisa saja cabornya yang kita cabut," cetus Suparman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: