Melihat Tradisi Bawa Rantang Makanan dan Makan Bersama Saat Peringatan Isra Mikraj di Teluk Gelam OKI

Melihat Tradisi Bawa Rantang Makanan dan Makan Bersama Saat Peringatan Isra Mikraj di Teluk Gelam OKI

Peringatan Isra Mikraj di Masjid Darussalam Desa Talang Pangeran, Kecamatan Teluk Gelam OKI, Minggu 19 Februari 2023.-Foto: dok/sumeks.co-

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Ratusan warga Desa Talang Pangeran, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sejak pagi telah sibuk persiapan untuk memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 27 Rajab 1444 Hijriah. 

Rupanya dalam peringatan Isra Mikraj itu warga desa mempunyai tradisi bawa rantang (tempat makanan) yang berisi makanan, lauk pauk dan kue-kue.

Makanan itu dibawa untuk dimakan bersama-sama dengan warga lainnya saat peringatan Isra Mikraj. 

Kegiatan peringatan Isra Mikraj tersebut dipusatkan di Masjid Darussalam Dusun II Desa Talang Pangeran, Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten OKI, Minggu 19 Februari 2023.

BACA JUGA:Dzikir dan Haul Akbar Datuk Kiai Marogan Diikuti Ribuan Jemaah, Termasuk Gubernur Sumsel dan Wali Kota

Salah warga Desa Talang Pangeran, Romsiah menjelaskan, memang sudah menjadi tradisi warga Desa setiap peringatan keagamaan Isra Mikraj, Maulid Nabi dan hari keagamaan lainnya.

Warga muslim di desa itu berkumpul di nasjid mendengarkan ceramah dan setelahnya makan bersama-sama. 

"Sudah jadi tradisi warga desa dari zaman nenek puyang dulu bawa rantang makanan dan dimakan bersama kalau ada peringatan Isra Mikraj dan lainnya," terang Romsiah, kepada SUMEKS.CO, Minggu 19 Februari 2023.

Dia menceritakan, setiap warga desa membawa lauk pauk dan makanan kecil dibawa dalam rantang. Nantinya setelah acara selesai makan bersama-sama dan bertukara lauk pauk. 

BACA JUGA:Personel Kodim 0402/OKI Ikuti Istighatsah Kubro Isra Mikraj Bersama KSAD Jenderal Dudung Secara Virtual

Rosmiah menyampaikan, dimana, kegiatan peringatan keagamaan seperti rutin dilaksanakan. Pihak masjid yang membuat semangat dan senang warga desa adalah telah menyiapkan nasi minyak sebanyak 4 kawah (kuali besar). 

Karena itu, warga tinggal membawa lauk pauk saja. Untuk nasi ini dimasak secara bergotong royong oleh warga khususnya kaum bapak-bapak. 

"Nasi yang disiapkan Masjid berasal dari sumbangan warga desa termasuk perantau yang ada di Palembang," ujarnya. 

Masih kata dia, acara seperti itu bertujuan selain berkumpul bersama-sama dengan warga desa, jugamenambah keakraban antar warga dan menjalin silaturahmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: