5 Jembatan Megah dan Terpanjang yang Terbentang di Pulau Sumatera
Jembatan Tengku Agung Sultanah Siak.--
Salah satu cerita yang harus selalu diingat, Jembatan Ampera diprakarsai dan dibangun oleh Presiden Republik Indonesia, Ir Soekarno. Pembangunan Jembatan Ampera merupakan hasil rampasan perang saat itu.
Ampera adalah singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat. Jembatan yang menjadi simbol dan ikon Kota Palembang ini menghubungkan kawasan Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.
Jembatan Ampera memiliki panjang 1.117 meter dan lebar 22 meter (tengah 71,90 meter, berat 944 ton dan dilengkapi dengan tonggak 500 ton). Semua bagian tengah bisa diangkat sehingga kapal besar bisa lewat tapi sejak tahun 1970 bagian tengah sudah tidak bisa diangkat lagi.
Pendulum pemberat dibongkar tahun 1990 karena dikhawatirkan bisa berbahaya. Ketinggian jembatan ini 11,5 meter di atas permukaan air, tinggi menara 63 meter dari permukaan tanah dan jarak antar menara 75 meter.
Jembatan Barelang
Memiliki total panjang 2.264 meter atau sekitar 2,26 KM, Jembatan Bereleng dinobatkan sebagai jembatan terpanjang di Pulau Sumatera. Jembatan yang terletak di Kepulauan Riau ini menghubungkan 6 pulau yang terbentang di wilayah Kota Batam. Keenam pulau itu antara lain Pulau Batam, Pulau Jaga, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang, dan Pulau Galang Baru.
Jembatan ini menjadi kebanggaan masyarakat Kota Batam, karena pembangunan Jembatan Barelang merupakan salah satu mahakarya bangsa yang patut dilestarikan dan diapresiasi karena menjadi ikon pariwisata di Kota Batam.
Jembatan ini diprakarsai langsung oleh Prof. Dr. ing. B.J.Habibie pada tahun 1992, saat masih menjabat pada masa Orde Baru sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek).
Dengan pemikirannya yang cemerlang, ia merancang mahakarya berupa bangunan jembatan Indonesia yang merupakan bangunan yang dirancang dengan konsep arsitektur modern yang mengadopsi bangunan jembatan legendaris Golden Gate yang terletak di kawasan San Fransisco, Amerika Serikat.
Ada 6 rangkaian pada jembatan tersebut, dimana setiap rangkaian mengambil nama 6 Raja yang pernah memerintah Melayu-Riau pada abad ke-15 hingga ke-18.
Keenam rangkaian jembatan tersebut antara lain:
- Jembatan Tengku Fisabilillah memiliki panjang jembatan 642 meter, bentang 350 meter dan tinggi 38 meter. Jembatan I Barelang merupakan jembatan yang paling banyak dikunjungi baik oleh warga Batam maupun wisatawan mancanegara maupun domestik.
- Jembatan Nara Singa yang menghubungkan Pulan Watch dan Pulau Nipah ini memiliki panjang 420 meter dengan tinggi 15 meter dan bentang 160 meter.
- Jembatan Raja Ali Haji yang menghubungkan Pulau Nipah dan Pulau Setoko dengan panjang jembatan 270 meter, bentang 45 meter dan tinggi 15 meter.
- Jembatan Sultan Zainal Abidin yang menghubungkan Pulau Setoko dengan Pulau Rempang memiliki panjang jembatan 365 meter, bentang 145 meter dan tinggi 16,5 meter.
- Jembatan Tuanku Tambusai dengan panjang 385 meter, bentang 245 meter dan tinggi 27 meter menghubungkan Pulan Rempang dengan Pulau Galang.
- Jembatan Raja Kecik yang memiliki panjang 180 meter, bentang 45 meter dan tinggi 9,5 meter. Jembatan Raja Kecil menghubungkan Pulau Galang dengan Pulang Galang Baru.
Jembatan Tengku Agung Sultanah Siak
Jembatan Siak menjadi urat nadi pembangunan Kabupaten Siak dan Kota Siak Sri Indrapura.-Foto: RiauMagz/sumeks.co-
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: