Setahun Berdiri, Atlet Sepatu Roda RSP Palembang Raih Prestasi Nasional

Setahun Berdiri, Atlet Sepatu Roda RSP Palembang Raih Prestasi Nasional

Atlet sepatu roda RSP Palembang. foto: istimewa--

Pada nomor relay speed slalom Penta bersama Chania dari Lampung dan Samuel dari Jawa Barat, mewakili Indonesia di ajang bergengsi tingkat ASEAN tersebut.

Sedangkan pada nomor speed slalom senior, Penta tak bisa naik podium karena pada pertandingan mengalami insiden sehingga catatan yang diperoleh tak maksimal.

Penta merupakan atlet terbaik yang dimiliki Sumsel, sehingga dia selalu membanggakan buat Sumsel, prestasi yang didapatkan sangatlah gemilang dari Kejurnas, Series dan Kejuaraan Internasional.

Selama 2018 Penta menjadi atlet berprestasi dan terbaik nomor satu di nomor Senior Speed Slalom Indonesia.

Penta kelahiran 2 Desember 1993 yang mulai menggeluti sepatu roda saat kuliah pada tahun 2014. Di usianya saat ini 21 tahun awalnya hanya bermain saja tertarik melihat temannya bermain di area Kambang Iwak. Besoknya ia membeli peralatan sendiri.

BACA JUGA:Membanggakan, Biliar dan Sepatu Roda Sumbang Lima Emas

"Kalau saya spesialisasinya speed slalom, satu kaki, zigzag melewati cone kecil-kecil. Pertama kali mendapatkan medali saat mengikuti event Indonesia Championship 2015 di Lampung langsung juara 1," kata Penta. 

Dia sempat menjajal event ASEAN dan mendapatkan peringkat 5 pada 2016 di Malaysia. Pada tahun 2017 Ikut kejuaraan dunia di Thailand tapi baru dapat peringkat 17 atau 20.

Lalu pada tahun 2018 ikut di Malaysia lagi peringkat 1 se-ASEAN (Asia Tenggara) dan waktu itu kan se-ASEAN pesertanya ada tamu dari Hongkong. Peringkat 1, 2, 3 dari Hongkong. Dia berhasil meraih peringkat 4.

Penta mengaku dirinya diharapkan oleh PB Perserosi (Persatuan Sepatu Rida Seluruh Indonesia) untuk diikutkan PON XXI di Aceh Medan 2024 nanti di slalom.

"Memang sukanya di slalom. Simpel lombanya gak sampe lima detik. Lari 12 meter, angkat kaki, 14 meter finish. Jadi kurang lebih 26 meter," terangnya. 

Penta menyebut usaha latihan selama setahun, dua tahun dipertaruhkan dengan 5 detik saja di saat pertandingan. 

"Di slalom itu simpel tapi gak mudah. Enaknya kayak terbang. Saya lihat pada bersemangat sepatu roda khususnya freestyle di Palembang ini. Banyak yang mau menekuni di Roller School Palembang. Ada yang hobi aja, ada yang mau jadi atlet, ke depan ingin ikut PON juga. Jadi kita dukung sebisa mungkin anak-anak biar lebih maju," ujarnya. 

Penta berpesan kepada para atlet agar jangan malas, tetap semangat kalau memang mau jadi atlet. Serta harus termotivasi dari kemauan sendiri sehingga cepat berprestasi. 

"Tidak harus disuruh orangtua baru mau latihan," pungkasnya. (ril/dom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: