Ferdy Sambo Berharap yang Dialaminya Tidak Menimpa Orang Lain

Ferdy Sambo Berharap yang Dialaminya Tidak Menimpa Orang Lain

Terdakwa Ferdy Sambo divonis hukuman mati.--

JAKARTA, SUMEKS.CO - Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap birgadir j, Ferdy Sambo mengatakan adanya tindak kekerasan yang dialami istrinya, Putri Candrawathi.

Menurut Ferdy Sambo hal ini merujuk pada keterangan saksi ahli psikologi forensik Reni Kusomowardhani yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) pada sidang kemarin.

Hal ini diungkap mantan Kadiv Propam, seusai menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis 22 Desember 2022.

"Itu, kan, sudah disampaikan di persidangan bahwa keterangan psikolog sudah jelas ada peristiwa di Magelang, perkosaan kepada istri saya," kata Sambo di PN Jaksel.

BACA JUGA:Penasihat Hukum Ferdy Sambo Sebut Bharada E Beri Keterangan Bohong Soal Sarung Tangan

Ferdy Sambo berharap pihak yang tidak percaya istrinya dilecehkan, tak mengalami peristiwa serupa. 

"Kalau ada orang yang tidak percaya, ya, saya berdoa itu semoga tidak terjadi pada istri atau keluarganya," tutur Ferdy Sambo. 

Sebelumnya, Reni yang notabene Ketua umum Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR) itu menyrbut pria asal Sulawesi Selatan tersebut hidup dalam budaya yang memegang teguh falsafah siri na pacce yang berarti kokoh menjaga harga diri.

“Budaya siri na pacce memang memengaruhi bagaimana pertimbangan-pertimbangan keputusan dan emosi serta kepribadian Bapak Ferdy Sambo," kata Reni.

BACA JUGA:Putri Candrawathi Mengaku Tahu Soal Senjata Api dan Magasin, Istri Ferdy Sambo: Saya Anak Tentara

Menurut Reni, emosi Ferdy Sambo mudah terusik apabila kehormatannya terganggu.

"Kemudian dapat menjadi orang yang dikuasai emosi, tidak terkontrol, tidak berpikir panjang dengan tindakan yang dilakukan," kata Reni.

Meski Ferdy Sambo berpengalaman di bidang reserse, Reni menyebut alumnus Akpol 1994 itu tetap tidak bisa mengendalikan emosi ketika sedang berada pada situasi terdesak.

"Dalam keadaan normal ada upaya rasional untuk mengendalikan diri, tetapi dalam situasi memang ada hal yang menggangu kondisi emosinya, itu yang kemudian bisa menjadi orang yang sangat dikuasi emosinya," ujar Reni. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: