Sidak DPRD Muara Enim Temukan Proyek Puluhan Miliar Dikerjakan Serampangan

Sidak DPRD Muara Enim Temukan Proyek Puluhan Miliar Dikerjakan Serampangan

Sidak anggota Komisi II DPRD Muara Enim ke beberapa proyek Dinas PUPR setempat, Rabu 14 Desember 2022. Foto: istimewa--

MUARA ENIM, SUMEKS.CO – Menjelang tutup akhir tahun anggaran,Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)MUARA ENIM, melakukan inpeksi mendadak (Sidak) terhadap pengerjaan proyek fisik pembangunan struktur jalan dan pembangunan oprit Jembatan Senuling ruas jalan Simpang Aur (Kecamatan Lubai Ulu)-MUARA ENIM (ME),  Rabu 14 Desember 2022.

Sidak dipimpin langsung Ketua Komisi II Mukarto bersama anggotanya itu menemukan banyak kesalahan dalam pengerjaan proyek yang dibagi berapa segmen tersebut menelan dana APBD 2022 yang ditangani oleh CV Muara Sakti Group, PT Wijaya Kita Sarana dan PT Harapan Tri Guna terkesan asal jadi dan diduga menggunakan material yang tidak sesuai dengan spek kebutuhan proyek. 

Temuan tersebut membuat anggota legislatif ini menjadi berang setelah ditemukan pembangunan jembatan segmen III pekerjaannya baru dimulai dan diduga menggunakan besi bekas serta tidak ada papan nama proyek pekerjaan.

“Pembangunan oprit Jembatan Senuling jalan Sp Aur-Muara Enim dipekirakan baru mencapai 35 persen dan  dikerjakan asal-asalan, besi dicampur tidak sesuai dengan standar dengan nilai kontrak Rp2,9 miliar. Pembangunan Jembatan Senuling Sp Aur-Bangun Sari dengan nilai kontrak Rp3.401.319.000 pekerjaannya bekisar 60 persen. Dua pekerjaan proyek tersebut dikerjakan oleh CV Muara Sakti Group,” jelas Mukarto.

BACA JUGA:12 Mantan Anggota DPRD Muara Enim Divonis 4 Tahun, Tiga Lainnya Lebih Berat

Kemudian, lanjutnya, peningkatan jalan Sp Aur-Muara Harapan segmen I dengan nilai kontrak Rp25,3 miliar yang dikerjakan oleh PT Wijaya Kita Sarana dan peningkatan jalan Sp Aur-Muara Harapan Segmen II  dengan nilai kontrak pekerjaan Rp34,1 miliar yang dikerjakan oleh PT Harapan Tri Guna.

“Dari sidak tersebut mendapati hasil pengerjaan di luar ekspektasi, bahkan proyek tersebut besinya tidak sesuai dan terkesan asal jadi dan lamban. Dengan anggaran yang sangat besar seharusnya pihak terkait mengutamakan kualitas dan kuantitas pembangunan,” tegasnya.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia  Perjuangan (PDIP) ini menegaskan, pihaknya dalam waktu dekat akan segera memanggil pihak terkait baik kontraktor yang menjalankan proyek juga Dinas PUPR untuk mengetahui secara detail terkait proses pengerjaan yang terkesan asal jadi dan menggunakan material yang kurang baik.

“Segera akan kita bahas terkait keadaan proyek ini dan kita akan memanggil pihak terkait untuk menjelaskan permasalahan ini, karena jujur kami sangat kecewa dengan pembangunan yang seperti ini,” tegasnya.

BACA JUGA:Sidang Suap DPRD Muara Enim, Tiga Terdakwa Ngotot tak Terima Fee

Sementara itu, anggota Komisi II Hardianto, menambahkan dalam sidak kali ini, wakil rakyat ini memang tampak sangat serius, bahkan seharian melihat pekerjaan jalan Sp Aur yang menghubungan Muara Enim dengan teliti. Pada pekerjaan yang menelan anggaran APBD 2022 yang dibagi berapa titik tersebut jika ditotalkan mencapai puluhan miliar dan menjadi temuan Komisi II DPRD Muara Enim yang dinilai sebagai pekerjaan yang kurang beres dari kontraktor yang mengerjakan.

Seperti dinding beton penahan tanah pada jembatan rangka besinya ukurannya tidak sesuai dan terancam amblas. Peningkatan jalan Sp Aur-Muara Harapan Segmen I  belum dilakukan penghamparan batu agregat,  peningkatan jalan Sp Aur-Muara Harapan Segmen II baru dilakukan pengamparan batu agregat belum selesai. 

Parahnya lagi, kata politisi Gerindra ini,  untuk menuju ke segmen III dak bisa menyeberang karena jembatannya baru akan dibangun dan anggarannya mencapai Rp30 miliar.

“Ini jembatan menuju arah Segmen III baru di mulai pembangunan. Ditemukan  diduga menggunakan besi bekas dan tidak ada papan nama proyek. Kalau dilihat secara kasat mata jalan Sp Aur-Muara Harapan Segmen 1 ,2, 3  bekisar 40 persen baru dikerjakan karena cor beton  ngampar batu belum selesai dan diprediksi tidak akan selesai dan bisa mangkrak,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: