Galakkan Konsumsi Sayuran, Ciptakan Es Krim Sayur
ES KRIM : Carla Prestika sedang memperkenalkan es krim sayurnya pada kegiatan Gebyar UMKM Tahun 2022 dan Pagelaran Seni Promosi Pariwisata, di Gedung Olah Raga (GOR) Pancasila Muara Enim.--
Butuh Bantuan Dana Usaha
MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Berawal dari kecintaan terhadap sayur-sayuran khususnya sayuran hidroponic dan keprihatinan terhadap anak-anak yang kurang suka dengan sayur-sayuran membuat Desi dan Rara terus berinovasi.
Salah satunya adalah dengan mengolah sayur-sayuran menjadi kuliner yang di sukai anak -anak yakni dengan menciptakan Es Krim Sayur yang berbahan Sayur-sayuran Hidroponic.
Menurut Desi dan Rara disela-sela kegiatan Gebyar UMKM Tahun 2022 dan Pagelaran Seni Promosi Pariwisata, di Gedung Olah Raga (GOR) Pancasila Muara Enim, Minggu 20 November 2022.
Awalnya dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia pada tahun 2019. Kemudian mereka berdua berpikir mencari peluang usaha rumahan dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang tidak harus bepergian tetapi bisa menghasilkan uang.
BACA JUGA:Warung Terapung di Tepian Sungai Musi Sajikan Makanan Khas Palembang
Bermodalkan modal patungan, akhirnya mereka berdua sepakat untuk mencoba usaha budidaya tanaman sayuran hidroponic yang sangat menyehatkan karena tanpa obat-obatan pestisida dan jauh dari hama.
Lambat laun usahanya terus berkembang, selain untuk konsumsi sendiri dan sudah menjual dan memasok para pelanggan.
Pada tahun 2021, merekapun terus berpikir mencari terobosan dan inovasi untuk mengembangkan usahanya dengan cara diservikasi produk yang dahulunya hanya menjual dalam bentuk sayur-sayuran tetapi sekarang mulai di modifikasi menjadi produk lain.
Kemudian mereka melihat kebanyakan anak-anak cenderung tidak menyukai sayur-sayuran lalu timbulah ide untuk menjadikan sayuran sebagai menu utama kuliner. Lalu mereka mencari makanan apa yang hampir digemari anak-anak dan akhirnya terpikirkan es krim.
BACA JUGA:Kawah Tengkurep, Tempat Pemakaman Raja Pertama Palembang dan Keturunan
“Kami melihat tanaman hidroponik sudah melimpah dan tidak terserap seluruhnya oleh pasar. Maka kami pikir kenapa tidak mencoba membuatnya menjadi campuran es krim saja,” ujar Desi yang didampingi Rara dan Carla.
Setelah mendapat ide tersebut, lanjutnya, mereka terus melakukan uji coba dan akhirnya cukup berhasil terbukti anak-anak banyak yang suka mengkonsumsi es krim sayur tersebut.
Saat ini, produksi masih secara manual dan mencapai sekitar 1000 cup perbulan dengan dipasarkan secara online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: