Oknum Polisi Diduga Rusak Spion Mobil Warga, Kata Kabid Humas: Jangan Langsung Dibuat Video Viral
Oknum polisi diduga rusak spion mobil warga, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya jangan langsung dibuat video viral. foto: ilustrasi parkir liar di jakarta/dok--
JAKARTA, SUMEKS.CO - Dugaan perusakan spion mobil oleh oknum anggota polisi dan petugas Dishub tengah didalami polisi.
Polda Metro Jaya mendalami dugaan perusakan kaca spion mobil yang parkir liar di Jalan Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Nanti akan kita dalami lebih lanjut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat dikonfirmasi, di Jakarta, Jumat 28 Oktober 2022.
Zulpan mengatakan pihak kepolisian harus mendalami kedua sisi dari peristiwa tersebut sebelum memberikan keterangan lebih lanjut.
BACA JUGA:Butuh Bantuan Pelayanan Polda Sumsel? Silakan Hubungi 0813-70002-110
Menurut keterangan dari petugas di lapangan kendaraan tersebut berupaya kabur saat akan dilakukan penindakan dan hampir menabrak petugas.
"Pada saat mau dilakukan teguran, mobil ini berupaya melarikan diri mau menabrak petugas. Bahkan pintunya kacanya nggak mau dibuka semua," kata Zulpan.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa, 25 Oktober 2022.
Lebih lanjut Zulpan juga mengimbau agar pengendara mobil yang merasa dirugikan akibat insiden tersebut untuk datang ke kantor polisi terdekat dan memberikan keterangan agar peristiwa itu bisa segera diselesaikan.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Sumsel Saksikan Penandatangan Kerja Sama LPKA Palembang dengan 11 Mitra Kerja
"Kita minta pengemudinya untuk bersikap kooperatif, kalau memang diselesaikan dengan baik datang ke kantor polisi dan jelaskan," ujarnya.
Dia juga mengatakan peristiwa tersebut seharusnya bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk kooperatif dengan petugas.
Hal itu karena petugas dalam melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas lantaran melihat adanya pelanggaran.
"Ini kan sopirnya melarikan diri parkir di pinggir jalan cukup lama. Kita perlu edukasi masyarakat jangan serta merta langsung dibuat video, viral dan menyalahkan," katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fin