Waspada Penyakit Autoimun, Kenali Faktor Penyebabnya
Penyakit autoimun yang menjangkit kulit. Foto : dokumen/sumeks.co--
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Masyakat Diimbau untuk mewaspadai dan mengenali penyakit Autoimun, yakni sistem imun yang mengubah targetnya dan menyerang sejumlah sel tubuh dengan melepaskan protein autoantibodi.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi Imunilogi Siloam Hospital Sriwijaya Palembang, dr Masdianto Musai SpPD-KAI FINASIM mengatakan, hampir semua organ di dalam tubuh manusia dapat menjadi lokasi berkembangnya penyakit autoimun.
"Ada lebih dari 100 jenis keluhan penyakit yang dapat dikategorikan kumpulan penyakit autoimun," ungkap dr Masdianto saat dikonfirmasi, Kamis 22 September 2022.
Dikatakan Masdianto Musai, pada edukasinya penyakit autoimun belum teridentifikasi secara pasti penyebabnya.
BACA JUGA:Enam Obat Herbal ini Bisa Atasi Penyakit DBD
Namun terdata jelas seperti layaknya penyakit lain, faktor penyebabnya dikarenakan faktor genetik, Lingkungan tempat tinggal, gaya hidup yang tidak sehat, termasuk perubahan hormon dan Infeksi.
"Merokok tembakau, konsumsi alkohol dan adanya Obesitas. Data valid pun menunjukkan adanya faktor resiko tinggi pada wanita rentan usia 20-50 tahun," beber Masdianto.
Dijelaskannya, penyakit Autoimun bahkan dimulai dengan sejumlah gejala ringan, yakni kelelahan, pegal otot, demam ringan dan lainnya. Namun gejala ini berkepanjangan atau dalam kurun waktu yang cukup lama.
Lebih lanjut Masdianto mengatakan, pencegahan autoimun dapat dengan melakukan pemeriksaan 'Immune Risk' yaitu pemeriksaan genomik, atau mengidentifikasi berdasarkan faktor genomik seseorang dengan mengacu pada faktor resiko kepada penyakit autoimun.
BACA JUGA:Ayo Cegah Penyakit Tidak Menular Melalui Hidrasi Sehat
"Dan pahami, bahwa sebagian besar atau banyak keluhan penyakit autoimun belum dapat disembuhkan dengan obat," terangnya.
Masdianto menambahkan, penyakit autoimun sangat bisa berkomplikasi serius ke penyakit Jantung, kerusakan syaraf atau organ seperti Hati, Ginjal, depresi atau gangguan kecemasan.
"Adapun bagi wanita yang terdiagnosis autoimun dengan rencana kehamilan, umumnya mengacu data terdiri dari kondisi enam bulan kehamilan," ujarnya
Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Sumsel Muyono menambahkan, masyarakat diimbau untuk mewaspadai penyakit autoimun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: