Cegah Inflasi, Sekda Ajak Tanam Cabai di Kantor

Cegah Inflasi, Sekda Ajak Tanam Cabai di Kantor

Gerakan tanam cabai di kantor Bappeda Litbang Palembang. foto: deny sumeks.co--

7. Menjaga komunikasi agar ekspektasi masyarakat terhadap inflasi ini bisa terus terjaga. 

Pertumbuhan ekonomi 5, 18 Persen dan inflasi 5,44 persen inflasi ini semua terjadi di Nusantara, karena pangannnya, dan krisis ekonomi global. Kompenen paling besar volatile food, karenanya itu kita harus menjaga pasokan, karena dari sisi permintaan ke arah normalisasi sebab sampai saat ini belum ada permintaan yang tinggi. 

Volatile food levels nya di 12 persenan. Inflasi di Sumatera 5,44 Rata-rata Sumatera 5,92 persen. Masih lebih Rendah dibandingkan Sumatera. Strategi ke depan kita terus berupaya mempetbaiki, tetap menjaga inflasi supaya daya beli masyarakat terjaga, dan days beli juga disuport dari bantuan pemerintah. 

"Palembang 5,43, persen Lubuklinggau 5,65 persen. Agustus Sumsel mengalami deflasi 0,68 persen (mtm) 

September masih perkiraan deflasi, kalau melihat pola history nya. Tapi tetap waspada pada komoditi volatile food beras, telur ayam, cabe merah, bawang merah ini menjadi pendorong inflasi yang cukup tinggi," ungkapnya. 

Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Palembang Ir H Harrey Hadi, MS mengucapkan banyak terima kasih kepada Sekda sudah menghadiri acara Launching Office Farming dalam mendukung pengendalian inflasi Daerah  dengan menanam cabe di kantornya. 

"Saya berharap bisa meningkatkan produksi secara tidak langsung dan menurunkan infalasi di Kota Palembang, agar bisa bisa terjaga dan stabil," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: