Sumsel Inflasi, ini Pemicunya

Sumsel Inflasi, ini Pemicunya

Ilustrasi. foto: dok sumeks.co--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Dua bulan terakhir yakni pada Juni-Juli 2022, angka inflasi Sumsel mengalami peningkatan cukup drastis. Hal itu terlihat dari periode Juni 2022 inflasi Sumsel berada di angka 5,40 persen. Namun, memasuki Juli angka inpflasi naik hingga 6,26 persen.

Asisten I Setda Provinsi Sumsel, Edward Candra mengungkapkan sesuai rakor yang disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, seluruh daerah diingatkan untuk tetap menjaga agar inflasi tetap stabil. Khusus komoditi yang menjadi pemicu, diminta untuk terus dipantau dan diberikan solusi baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

"Kestabilan inflasi perlu dijaga agar tak ada gejolak di tingkat masyarakat," kata Edward Candra saat konfirmasi, Selasa 30 Agustus 2022.

BACA JUGA:Simak, Edaran untuk Kepala Daerah dari Tito Karnavian Ini Penting Guna Tekan Inflasi

Dijelaskannya, saat ini Provinsi Sumsel masih berada di atas angka nasional yang berada di angka 4,94 persen. Menurutnya, penyumbang inflasi terbesar yakni dari komoditi pangan. Terlebih, beberapa waktu terakhir harga cabai dan bawang merah melambung tinggi yang menyebabkan inflasi otomatis ikut terderek naik.

Edward menambahkan, dengan adanya program Pemprov Sumsel yakni, Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), diharapkan dapat membantu turunnya angka inflasi.

"Bagian terpenting yakni bagaimana menjaga kestabilan harga komoditi pangan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPS Sumsel Ir Zulkipli MSi mengungkapkan, bahan makanan secara yoy pada Juli lalu berkontribusi paling besar 10,88 persen, sedangkan energi 5,02 persen. Menurutnya, kenaikan inflasi terjadi pada komoditas cabai merah dan bawang merah dipengaruhi oleh cuaca dan musim sehingga harus dipantau. Sedangkan, inflasi lainnya seperti angkutan udara LPG dan BBM sifatnya diatur pemerintah.

"Kalau mau aman, semuanya harus bisa kita dikendalikan," pungkasnya. (edy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: