Ada Bunker Peninggalan Penjajah Belanda Depan Kantor Camat Rawas Ulu, Muratara

Ada Bunker Peninggalan Penjajah Belanda Depan Kantor Camat Rawas Ulu, Muratara

Bunker peninggalan penjajah Belanda di depan Kantor Rawas Ulu, Musi Rawas Utara. -Zulkarnain-

SUMEKS.CO, MURATARA - Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), menyimpan banyak cerita tentang penjajahan Belanda. 

Salah satunya, bunker peninggalan penjajah Belanda, persis di depan Kantor Camat Rawas Ulu, yang hingga saat ini masih terawat.

Tokoh masyarakat Rawas Ulu, Ustad Syakban, menuturkan 90 persen warga di Kabupaten Muratara tidak mengetahui kisah bungker persembunyian Belanda di depan Kantor Camat Rawas Ulu, yang saat ini masih kokoh berdiri.

"Bunkernya bulat di atasnya ada lobang dan ada tangga turun ke bawah, itu sudah lama ada disini. Sebelum Saya lahir bunker itu sudah ada," ceritanya.

BACA JUGA:HUT RI, 400 Pendaki Muncak Di Gunung Api Dempo

Dulu di dalam bunker itu banyak ditemukan warga peninggalan era kolonial semacam senjata. Kepingan emas dan lainnya. 

Namun saat ini pintu masuk ke dalam bunker itu sudah ditutup dan diganti dengan tugu 10 program pokok PKK.

"Sekarang saja kelihatan cat merah putih, kalau aslinya itu ada lobang yang bisa turun sampai kebawah tanah. Ini asli peninggalan Belanda di Rawas Ulu, daerah Rawas Ulu termasuk daerah tua di Muratara," timpalnya.

Ustad syakban juga menuturkan, selain bunker peninggalan Belanda, di seputar Rawas Ulu bisa didapati Tugu Keresidenan yang juga tidak jauh dari Kantor Camat Rawas Ulu serta Taman Makam Pahlawan. 

BACA JUGA:Sempat Viral, Curug Tinggi Kini Sepi Pengunjung

Ada delapan makam pejuang yang gugur saat memperjuangkan Kemerdekan RI di kompleks Taman Makam Pahlawan tersebut.

"Saya berharap seluruh situs yang bersejarah itu bisa tetap dirawat sehingga generasi kedepan," tegasnya. 

Camat Rawas Ulu, Zulyan saat ditanyai historis mengenai bunker peninggalan Belanda yang persis berada di depan kantornya, mengaku tidak terlalu tahu jika ada bunker peninggalan tempo dulu. 

Zulyan mengaku enggan menanggapi lebih lanjut, terkait peninggalan sejarah itu, mengingat baru menjabat sebagai Camat Rawas Ulu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: