Ada Penculikan, Peristiwa Penting sebelum Dibacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan

Ada Penculikan, Peristiwa Penting sebelum Dibacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan

--

Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dalam bahasa Jepangnya Dokuritsu Junbi Inkai pada tanggal 7 Agustus 1945. Panitia PPKI ini memiliki dua puluh satu orang dan diketuai oleh Soekarno. Tugas PPKI pada saat itu adalah melanjutkan tugas BPUPKI untuk menyiapkan kemerdekaan Indonesia.

 

16  Agustus 1945:  Merumuskan Naskah Teks Proklamasi 

Golongan muda yang terdiri dari Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh, kemudian menjemput paksa Soekarno beserta istri, Fatmawati, dan putra bungsunya Guntur pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari.  Bersama Soekarno, Moh. Hatta juga diculik dan diasingkan oleh para golongan muda menuju ke daerah Rengasdengklok. Maksudnya agar terhindar dari pengaruh Jepang. 

Di Rengasdengklok, keduanya dibawa menuju rumah salah seorang warga keturunan Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong.  Selama penculikan tersebut, para pemuda berusaha meyakinkan Soekarno dan Moh. Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa ada campur tangan Jepang. 

Situasi sempat memanas, karena golongan muda ngotot dan siap melawan tentara Jepang jika sewaktu-waktu terjadi serangan saat proklamasi dilaksanakan. Meskipun demikian, Soekarno dan Hatta tetap teguh pada pendirian awal mereka.  Pada saat yang bersamaan, Wikana dari golongan muda dan Achmad Soebardjo dari golongan tua sudah mendapatkan kesepakatan bersama untuk melaksanakan proklamasi di Jakarta. 

Achmad Soebardjo kemudian diantar oleh Yusuf Kunto menuju Rengasdengklok dan berhasil meyakinkan Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Soekarno, Hatta, dan golongan muda merumuskan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda Tadashi. 

17 Agustus 1945: Pembacaan naskah proklamasi 

Bersumber dari Modul Sejarah paket C Kemendikbud Ristek, Ir. Soekarno didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta, membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10 pagi.  Peristiwa bersejarah ini berlangsung di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan No. 56, Jakarta yang saat ini berganti nama menjadi Jalan Proklamasi. Pembacaan teks proklamasi tersebut disebarluaskan lewat radio, surat kabar, telegram, dan secara lisan.

Bendera merah putih saat itu langsung dijahit ibu negara, Ibu Fatmawati dan sekarang disebut sebagai Bendera Pusaka. Bendera Pusaka sejak tahun 1969, tidak lagi digunakan dan disimpan di Istana Merdeka, digantikan dengan bendera duplikat.

Butuh dua jam untuk merumuskan naskah teks proklamasi yang terdiri dari dua alenia oleh Soekarno, Hatta, dan Soebardjo di ruang makan. (*)

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17-8-1945

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: