Proyek Tol, Penyebab Banjir di Boom Berlian Kabupaten Banyuasin?
--
SUMEKS.CO, BANYUASIN - Ibukota Banyuasin kecamatan Banyuasin III Pangkalan Balai dan sekitar terkepung banjir, Jumat (5/8). Pasca diguyur hujan cukup deras sejak Kamis malam hingga Jumat pagi.
"Air mulai tinggi sekitar jam 12 malam, hingga akhirnya sampai pukul 3 dinihari mencapai setinggi badan orang dewasa, "kata Deni warga Pangkalan Balai.
Mengetahui hal itu, ia langsung mengevakuasi beberapa barang berharga yang masih dapat diselamatkan. "Air pada malam itu cepat tingginya, " tukasnya.
Peristiwa ini kata Deni sangat jarang sekali terjadi, diduga penyebabnya yaitu adanya pengerjaan pembangunan jalan tol Palembang Betung tepatnya di Boom Berlian.
BACA JUGA:Ikut Salat, Gasak Kotak Amal
"Air sungai tidak dapat tertampung lagi, karena sungai di sana ditimbun. Akibatnya air aliran sungai mengalir ke dataran rendah, " tukasnya. Lebih lanjut ia menerangkan kediaman kakaknya juga terendam banjir hingga motor, kulkas, TV, mesin cuci dan mobil.
Rumah Heryanto warga jalan Rioselli Kelurahan Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III Banyuasin mengatakan banjir menggenangi rumahnya setinggi lutut orang dewasa.
"Barang-barang yang bisa saya selamatkan diletakkan ditempat yang lebih tinggi. Sementara yang lain seperti kursi dan lainnya basah dan rusak," ujarnya.
Lusi warga Dusun Baru Kelurahan Pangkalan Balai mengatakan akibat banjir besar ini ia mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Setelah barang dagangan seperti beras, minyak goreng, telur, roti, diterjen, gandum, minuman kemasan dan lainnya terendam air.
BACA JUGA:Saling Tebar Ancaman, Jelang PSM Makassar Lawan Persija Jakarta
"Kemudian barang elektronik seperti kulkas eskrim juga mengalami kerusakan, " jelasnya.
Ria warga Boom Burlian mengatakan penyebab banjir besar yang melanda ibukota Pangkalan Balai dan sekitar diduga disebabkan pengerjaan jalan tol palembang betung tepatnya dekat lokasi boom burlian.
"Karena aliran sungai menjadi menyempit, akibat ditimbun galian tol, " ucapnya. Diakuinya kalau banjir ini termasuk paling parah dibandingkan tahun - tahun sebelumnya.
Dapat dikatakan proyek tersebut sangat meresahkan masyarakat, mulai dari penimbunan yang sebabkan banjir, ekosistem ikan jadi rusak dan lain sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: