DBL Indonesia: Baru Lagi setelah 18 Tahun
Foto bersama karyawan dan partner DBL Indonesia di syukuran perayaan 18 tahun DBL Indonesia, 4 Juli 2022.--
Jadi, di beberapa provinsi, kompetisinya kami padatkan. Di yang lain, seperti di Jawa Timur, kami putuskan untuk ekspansi. Misalnya, bila selama ini di Jatim hanya di Surabaya (wilayah North) dan Malang (South), sekarang dibagi empat mata angin. Ada tambahan Madiun (West) dan Jember (East).
Kalau tahun ini lancar, maka tahun depan sudah siap untuk melanjutkan lagi impian mengembangkan ke seluruh wilayah Indonesia.
Joko Widodo saat masih sebagai wali kota membuka DBL Jawa Tengah di Solo 2009 (foto kiri). Pada 2018, Presiden RI Jokowi mengundang pemain-pemain DBL bermain basket di Istana Negara Bogor.
Pandemi memang memberi tantangan besar. Tapi pandemi juga bisa memberi peluang besar. Memaksa kami untuk mundur selangkah demi maju dua langkah!
Bukan sekadar kembali menyiapkan liga DBL, dalam acara syukuran sederhana bersama karyawan 4 Juli lalu, kami juga menyinggung tentang rencana pengembangan ke depan.
Syukur Alhamdulillah, ada banyak pihak yang ingin berkolaborasi dengan DBL. Dari berbagai cabang olahraga. Beberapa di antaranya bahkan sudah dalam tahap pembicaraan finalisasi, dan bisa segera dieksekusi tahun ini juga.
Jadi, dalam beberapa pekan ke depan, jangan kaget kalau membaca berita DBL Indonesia meluncurkan sesuatu yang baru. Bagi banyak pihak itu mungkin baru. Tapi bagi tim perintis kami, yang akan kami lakukan itu sebenarnya justru impian pertama sebelum memilih menyelenggarakan basket pada 2004. Itu passion orisinal saya, sesuatu yang saya jalani waktu SMA di Amerika.
Hal baru ini tetap akan melanjutkan visi utama DBL Indonesia. Harus menjadi perusahaan yang bermanfaat untuk anak muda di Indonesia. Itu yang kami tegaskan di kantor. Bahwa ini adalah perusahaan yang bermanfaat, dan sudah terbukti memberi manfaat bagi jutaan anak muda di Indonesia.
Syukur Alhamdulillah "kita sudah tidak dalam fase pandemi" (meminjam kutipan dr Fauci di Amerika). Dunia sudah kembali offline. Sehebat apa pun virtual, tidak ada bandingannya dengan dunia nyata.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dan simpatisan DBL yang terus menyemangati kami di seluruh Indonesia, bahkan di banyak negara. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh partner DBL yang tidak pernah meredupkan dukungannya kepada impian kami untuk memberi manfaat kepada anak-anak muda di Indonesia.
Delapan belas tahun adalah usia pertama di fase dewasa. Sakitnya remaja sudah dirasakan berkat pandemi. Tapi masa itu seharusnya sudah lewat. Seperti slogan saya setelah meninggalkan jabatan lama pada 2017 lalu: Let Go and Let's Go! (azrul ananda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: