Kenali Crypto Winter, Periode Penurunan Harga Kripto di Tahun 2022

Kenali Crypto Winter, Periode Penurunan Harga Kripto di Tahun 2022

--

SUMEKS.CO – Pada sepanjang bulan Juni 2022 ini, Bitcoin dan aset kripto mengalami penurunan harga dan sudah menandakan terjadinya crypto winter. Sebelumnya, pada saat pertengahan bulan Februari 2022 total kapitalisasi pasar cryptocurrency mengalami penurunan hingga di bawah 2 triliun dolar AS.

Banyak para investor yang bertanya-tanya dan juga merasa khawatir dengan adanya penurunan Bitcoin dan aset kripto yang cukup signifikan. Mereka khawatir dengan potensi pasar bearish berkelanjutan atau crypto winter pada tahun 2022.  Lalu apakah yang dimaksud dengan crypto winter?

Pengertian Crypto Winter

Dilansir dari berbagai macam sumber, pengertian crypto winter merupakan periode berkepanjangan ketika harga kripto turun. Periode penurunan yang berkepanjangan ini juga berdampak pada antusiasme yang menurun pada industri.

Misalnya saja, data pada Coin Market Cap mengatakan jika harga Bitcoin yang merupakan  salah satu mata uang crypto, anjlok sampai 3%. Untuk saat ini harganya berada pada kisaran USD 28.299. Harga ini menjadi paling rendah sejak bulan Desember 2020.

Sebagai aset kripto terpopuler dengan kapitalisasi pasar saat itu hingga 611 miliar dolar AS, nilai Bitcoin mengalami penurunan selama sepekan sebanyak 7,5 persen.

Tak hanya Bitcoin, ethereum juga mengalami kemerosotan nilai sebesar 14,5 persen. Selanjutnya, Binance Coin juga turun dengan kisaran sebesar 14,6 %. Kemudian, untuk Tether nilainya sudah hampir stagnan.

Sedangkan untuk Cardano (ADA) saat ini menempati urutan ketiga situs CoinMarketCap juga mengalami penurunan sebesar 6,4 persen.

Dengan adanya penurunan pada aset kripto ini, para investor terus merasakan kekhawatiran dengan potensi crypto winter.

Akan tetapi, kekhawatiran para trader atau investor sepertinya belum sepenuhnya terbukti. Sebab, penurunan yang dialami oleh Bitcoin tidak sampai menyentuh nilai 20 ribu dolar AS seperti yang telah dijelaskan oleh analis di DailyFX, Peter Hank.

Fenomena anjloknya aset kripto sebelumnya juga terjadi pada tahun 2018 yang lalu. Harga-harga aset juga mengalami penurunan hingga stagnan sampai dengan bulan April 2019. Pada saat itu para pekerja bidang mata uang digital yang jumlahnya ribuan orang terkena PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja.

Yahoo Finance mengatakan jika Bitcoin sudah kehilangan sebanyak 55 persen sejak pencapaian level tertinggi sepanjang masanya, yaitu mencapai USD 69.000 pada bulan November 2021.

Investor ritel, institusional, dan juga perusahaan telah mengalami kehilangan lebih dari USD 60 miliar di LUNA dan UST. Ini merupakan jumlah terbesar ke-7 dan ke-10 sesuai dengan  kapitalisasi pasar menguap hanya dalam hitungan hari saja.

Prediksi Crypto Winter tahun 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: