Banner Pemprov
Pemkot Baru

Sumsel Naik Peringkat Literasi, Festival 2025 Jadi Momentum Konsolidasi

Sumsel Naik Peringkat Literasi, Festival 2025 Jadi Momentum Konsolidasi

Sumsel Naik Peringkat Literasi, Festival 2025 Jadi Momentum Konsolidasi--

Sementara itu, Duta Literasi Sumsel Ratu Tenny Leriva, dalam sambutannya,  menjelaskan bahwa Festival Literasi Sumsel telah memasuki tahun ke-5. Di mana proses literasi di Sumsel terus berkembang.

“Ini bukan event tahunan biasa. Ini momentum meneguhkan kembali komitmen kita. Literasi bukan sekadar membaca, tetapi jalan menuju kemajuan peradaban,” ujar Ratu Tenny.

Ia juga menyampaikan bahwa literasi harus dijaga terus-menerus baik literasi umum, literasi budaya, literasi digital, hingga literasi finansial.

BACA JUGA:Dengan Songket Motif Bunga Tanjung, Ratu Dewa Bersama Dewi Tampil Memukau di Panggung Swarna Songket 2025

BACA JUGA:Sekalinya Donor Langsung Nagih, Dewi Sastrani Bagikan Kisahnya di Donor Darah Spectarion Tahun 2025

Ratu Tenny juga mengucapkan terima kasih kepada semua pegiat literasi dan semua pihak yang membantu menumbuhkembangkan literasi di Sumsel, sehingga provinsi terus membaik indeks literasinya.

Dari data terakhir, kata Ratu Tenny, Sumsel berada pada peringkat 18 dari 38 provinsi di Indonesia dalam indeks literasi nasional. Posisi ini naik dari peringkat sebelumnya di urutan 33.

“Ini buah dari kolaborasi. Sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas, dan masyarakat luas yang sama-sama ingin memajukan literasi,” kata Ratu Tenny.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengajak semua pihak peduli literasi. Menurut Gubernur, selain sebagai sarana meningkatkan kecakapan membaca maupun menulis, literasi juga mengubah pola pikir dan bisa menambah wawasan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.

BACA JUGA:BPJS Kesehatan Apresiasi Pemkot Palembang yang Pastikan Seluruh Warga Terlindungi Program JKN

BACA JUGA:Warga Sambut Antusias, Pemkot Palembang dan HIPMI Gelar Pasar Murah di Griya Borang Indah

“Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berwawasan luas karena sekarang ini semuanya serba mudah dan canggih,” kata Deru.

Ia menambahkan, semua pengetahuan yang tidak termaktub dalam kurikulum wajib, mesti diberi ruang untuk diliterasi, dan ini butuh sumbangsih semua pihak.

“Mari kita bersama berupaya lebih giat lagi dalam meliterasi masyarakat. Ibu-ibu yang tadi dikukuhkan sebagai Bunda Literasi di kabupaten/kota, bisa mengambil peran yang lebih besar untuk menumbuhkan budaya literasi di masyarakat,” ujar Deru.

Festival Literasi juga disemarakkan dengan penganugerahan Penghargaan Bakti Adipustaka kepada sejumlah tokoh, institusi dan insan literasi yang dinilai berjasa dalam pengembangan pendidikan, pembudayaan kegemaran membaca, dan penguatan ekosistem literasi di Sumatera Selatan. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait