Rekomendasi Laptop yang Paling Digemari Anak Kuliah Design di Akhir Tahun 2025, Masih Kencang di 2026

SUMEKS.CO - Laptop buat anak kuliah desain di akhir 2025 sudah bukan lagi soal bisa nyala dan buka aplikasi, tapi soal sanggup bertahan menghadapi file besar, layer bertumpuk, render panjang, dan revisi mendadak yang datang tanpa ampun. 

Banyak laptop terlihat keren di etalase, tipis dan mahal, tapi justru tumbang saat dipaksa kerja serius. 

Di titik inilah salah beli jadi kesalahan mahal, karena laptop desain biasanya dipakai intens hampir setiap hari dan jarang diberi jeda istirahat. 

Akhir 2025 menjadi momen krusial karena teknologi berkembang cepat, standar software makin tinggi, dan tuntutan visual di dunia akademik makin kompleks.

BACA JUGA:Rekomendasi Laptop Performa Bagus untuk Pelajar: Murah, Kencang, dan Cocok untuk Belajar Online

BACA JUGA:TECNO MEGABOOK S14 Resmi Dirilis di Indonesia, Laptop Tipis dengan Performa Tangguh! Ini Spesifikasinya

Dirangkum dari berbagai sumber, penggunaan konten visual berbasis resolusi tinggi meningkat signifikan di kalangan pelajar desain, termasuk ilustrasi digital, video 4K, motion graphic, dan eksplorasi AI generatif. 

Disebutkan pula jika performa perangkat sangat berpengaruh pada alur kerja kreatif, terutama pada proses preview, rendering, dan multitasking antar aplikasi. 

Data ini sejalan dengan laporan NVIDIA Studio yang menekankan pentingnya GPU dalam workflow kreatif modern, bukan hanya prosesor utama. Artinya, laptop desain yang layak di akhir 2025 harus punya keseimbangan CPU, GPU, RAM, dan sistem pendingin yang memadai.

Untuk kategori paling aman, laptop berbasis Apple Silicon masih jadi pilihan favorit banyak mahasiswa desain. 

BACA JUGA:5 Rekomendasi Laptop Cocok untuk Pelajar, Layar Luas, Prosesor Kencang dan Bobot Ringan

BACA JUGA:ASUS VivoBook S14 Laptop Tipis Low Budget Cocok Buat Pekerja Mobile

Sementara itu data dari Apple, MacBook Pro dengan chip M4 Pro dan M4 Max dirancang khusus untuk beban kerja kreatif seperti editing video, 3D rendering, dan komputasi grafis berat dengan efisiensi daya tinggi. 

Banyak media teknologi internasional menyebut performa single core dan stabilitas sistem macOS menjadi keunggulan utama untuk software seperti Adobe, Final Cut, hingga Blender versi macOS. 

Sumber: