Banner Pemprov
Pemkot Baru

Layar Belakang Xiaomi 17 Pro Max Dipertanyakan: Fitur Keren atau Cuma Bakar Baterai?

Layar Belakang Xiaomi 17 Pro Max Dipertanyakan: Fitur Keren atau Cuma Bakar Baterai?

Layar Belakang Xiaomi 17 Pro Max Dipertanyakan: Fitur Keren atau Cuma Bakar Baterai?--

Dari sisi daya tarik pemasaran, fitur ini jelas punya nilai pembeda. Layar belakang dapat menjadi alat bantu untuk selfie menggunakan kamera utama, menampilkan notifikasi tanpa perlu menyalakan layar depan, atau sekadar menjadi elemen visual yang membuat perangkat tampak lebih futuristik. 

Beberapa media teknologi menyebut bahwa Xiaomi sedang mencoba membuktikan bahwa pengalaman flagship tidak harus mengikuti pola yang sama seperti kompetitor, melainkan menghadirkan elemen kejutan untuk menarik perhatian pasar.

BACA JUGA:Samsung Galaxy A14 5G: HP 2 Jutaan Rasa Premium, Usung Layar Full HD+ 6,6 Inci!

BACA JUGA:Infinix Note 40S: HP 2 Jutaan Terbaik Tahun 2025 dengan Spesifikasi RAM 8GB dan ROM 256 GB

Dari sudut pandang konsumen, terutama Gen Z yang gemar fitur estetis dan hal unik yang bisa dipamerkan di media sosial, layar ini bisa menjadi nilai jual tersendiri. 

Namun untuk pengguna yang lebih mementingkan efisiensi baterai dan fungsi nyata, layar kedua ini dinilai masih perlu pembaruan software agar terasa lebih berguna. 

Sejumlah analis juga menyebut bahwa keputusan menghadirkan layar belakang bukan hanya soal inovasi, tetapi juga upaya Xiaomi untuk menunjukkan bahwa brand tersebut tidak hanya bersaing dalam spesifikasi dasar, melainkan juga dalam pengalaman dan gaya penggunaan.

Di sisi hardware, berdasarkan informasi yang beredar dari dokumen teknis, layar belakang Xiaomi 17 Pro Max menggunakan panel LTPO AMOLED dengan adaptasi refresh rate otomatis. 

BACA JUGA:Realme Note 70, HP Sejutaan dengan Baterai 6300 mAh

BACA JUGA:Main Game Makin Kencang dengan Infinix GT 30 Pro SE: HP Gaming Terbaik 2025 yang Wajib Kamu Pertimbangkan

Artinya, teknologi yang dipakai sudah memungkinkan efisiensi daya yang lebih baik dibanding panel generasi lama, sehingga masalah baterai masih bisa dikendalikan lewat pembaruan software. 

Tantangan utamanya berpindah ke sisi integrasi aplikasi: seberapa banyak fitur yang benar-benar bisa memanfaatkan layar tersebut, dan apakah pengguna akan merasa terbiasa menggunakannya dalam jangka panjang.

Bagi pasar Android, fitur layar tambahan bukan hal baru, tetapi tidak banyak produsen berhasil membuatnya benar-benar bermanfaat. 

Beberapa perangkat di masa lalu sempat mencoba ide ini, tetapi gagal bertahan karena minimnya dukungan aplikasi dan nilai fungsi yang tidak sepadan dengan kompromi daya dan harga. 

BACA JUGA:Infinix Hot 50: HP Harga Sejutaan Hadirkan Kemampuan Gaming dan Layar 120Hz

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: