Pelaku Jambret di Palembang Beraksi Sehari Dua TKP, Pelancong Dirampas di Atas Jembatan Ampera, Emas Raib

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Para pelaku tindak pidana Pencurian Dengan Kekerasan (Curas) di Kota PALEMBANG, saban hari kian meresahkan, Sabtu 8 November 2025.

Pasalnya, Pelaku tindak kejahatan jalanan, Jambret di kota pempek ini sehari beraksi di dua Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

Tak tanggung-tanggung, pelaku Curas ini melancarkan aksinya di kawasan keramaian. Seperti pasar dan tempat wisata, ikon Kota Palembang, yakni Jembatan Ampera. 

Peristiwa tersebut diketahui usai beredar di sosmed. Dimana, korban jambret yang belum diketahui identitasnya diduga menjadi korban jambret pada pagi hari saat ia sedang berada di pasar bilangan Jalan Kol Atmo Kecamatan IT I Palembang, Jumat 7 November 2025, sekira pukul 06.00 WIB.

BACA JUGA:Nekat Jambret Demi Biaya Les Bahasa Inggris, Terdakwa Rio Tertangkap Saat Minta Tebusan Uang

BACA JUGA:Rampas Hp di Box Motor, Pelaku Jambret di Palembang Dikejar dan Ditabrak Korbannya, Diamankan Warga

"Pagi pagi Ado jambret mas 1 suku Palembang rawan jambret!!!!! Kejadian di depan megaria. Korban cece ilang 1 suku emas." Postingan akun @palembangnews1, Jumat.

Sementara itu, aksi serupa nampak terjadi diatas Jembatan Ampera Palembang, pada malam hari dimana korbannya diketahui Korbannya pelancong lokal yang berasal dari Provinsi Lampung.

Bahkan, para tiktoker yang biasa live di lokasi ikon kota pempek ini sempat memberikan bantuan kepada korban atas peristiwa tersebut.

Seperti nampak saat pemilik akun tiktok @Denkipli yang sedang melakukan siaran langsung sempat membantu korban yang diketahui, Misna warga Lampung Selatan saat ia sedang berswafoto di dengan latar Jembatan Ampera, pada Jumat 7 November 2025, sekira pukul 18.00 WIB.

BACA JUGA:Pelaku Jambret di Palembang Kompak Beraksi Siang Hari, 2 Lansia Jadi Korban Sedang Bersantai dan Mobil Mogok

BACA JUGA:Penjambret Wanita di Jalan Raya Palembang-Indralaya Ogan Ilir, Diamankan Warga Lalu Diserahkan ke Polisi

Akibat itu, korban harus kehilangan satu unit Hp jenis Vivo beserta KTP yang ada didalamnya.

Sontak, kepanikan korban memicu kemacetan lantaran ia tak bisa memesan tiket kembali ke daerah asalnya.

Sumber: