Banner Pemprov
Pemkot Baru

Sidang Umum PBB: Trump Desak Negara Arab Dukung Gencatan Senjata dan Rekonstruksi Gaza, Ini Tudingan ke Hamas

Sidang Umum PBB: Trump Desak Negara Arab Dukung Gencatan Senjata dan Rekonstruksi Gaza, Ini Tudingan ke Hamas

Pidato Trump di Sidang Umum PBB tentang perang Gaza dan Palestina,--

New York, SUMEKS.CO-  Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan agar perang Israel di Gaza segera dihentikan.

Dalam pidatonya pada 23 September di Sidang Majelis Umum PBB (UNGA), Trump mendesak gencatan senjata sekaligus menekan negara-negara Arab dan Muslim untuk berkontribusi pada keamanan serta pendanaan rekonstruksi wilayah Gaza yang hancur akibat perang.

Trump menyatakan perang Gaza “harus dihentikan segera”, sembari menegaskan bahwa ia “sangat terlibat” dalam upaya mengamankan kesepakatan gencatan senjata.

Presiden AS ke 45 dan ke 47 ini juga menekankan pentingnya pembebasan sandera yang masih ditahan Hamas.

“Kita harus negosiasikan perdamaian. Kita ingin semua 20 sandera yang masih hidup kembali ke keluarga mereka,” kata Trump di hadapan para pemimpin dunia.

Namun Trump menilai pengakuan negara Palestina yang baru-baru ini dilakukan beberapa negara Barat justru menjadi “hadiah” bagi Hamas, berbeda dengan Sekjen PBB Antonio Guterres yang menekankan bahwa kemerdekaan Palestina adalah “hak, bukan hadiah”.

BACA JUGA:Jelang Presiden Prabowo Jadi Pembicara Ketiga di Sidang PBB ke-80

BACA JUGA:Pidato Bersejarah Prabowo di PBB, Indonesia Konsisten Perjuangkan Palestina Merdeka

Di sela-sela UNGA (badan pembuat kebijakan utama Organisasi di PBB), Trump bertemu dengan para pemimpin dari Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania, Turki, Indonesia, dan Pakistan. 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut pertemuan tersebut “sangat bermanfaat” dan mengindikasikan akan ada deklarasi bersama.

Trump berencana mengajukan proposal berisi tiga poin utama: Membebaskan para sandera, Mengakhiri perang di Gaza, Mendorong penarikan pasukan Israel, dengan dukungan keamanan serta dana rekonstruksi dari negara-negara Arab dan Muslim.

Dalam pidatonya, Trump menuding Hamas sebagai pihak yang terus menolak “tawaran damai yang masuk akal”.

Sebaliknya, Hamas menolak klaim tersebut dan menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai pihak yang menghalangi tercapainya kesepakatan.

Israel sendiri terus melanjutkan operasi militernya, termasuk invasi darat ke Gaza City bulan ini yang menewaskan ratusan orang dan memicu pengungsian massal. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: