SUMEKS.CO - Kilang Pertamina Internasional (KPI) menjawab tantangan pertumbuhan energi nasional yang terus meningkat dan tuntutan menghasilkan energi yang lebih ramah lingkungan.
Untuk itu KPI sebagai bagian dari Pertamina melakukan strategi pertumbuhan ganda. Menurut proyeksi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), konsumsi energi Indonesia diperkirakan tumbuh rata-rata 4,7% per tahun hingga 2050.
"Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan merupakan strategi perusahaan untuk memaksimalkan bisnis eksisting perusahaan dalam menghasilkan produk berbasis fosil. RDMP Balikpapan hadir sebagai salah satu upaya untuk menjawab tantangan meningkatnya kebutuhan energi di masa depan yang lebih ramah lingkungan," kata Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani.
RDMP Balikpapan merupakan proyek pengembangan dan modernisasi kilang yang dikelola oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), anak usaha KPI.
BACA JUGA:Pasokan BBM Aman, Pertamina Pastikan Kilang Siaga Penuh Selama Libur Nataru 2025/2026
BACA JUGA:RSU Pertamina Palembang Gelar Penyuluhan Kandungan Gizi ke Pelaku UMKM di Ogan Ilir
Proyek ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260.000 barel menjadi 360.000 ribu barel per hari. Kapasitas pengolahan ini adalah terbesar di Indonesia.
“RDMP Balikpapan menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat ketahanan energi nasional dan menjawab kebutuhan BBM yang kian meningkat. Bersama kilang Cilacap, KPI akan memiliki 2 kilang yang memiliki kapasitas diatas 300 ribu barel per hari. Kapasitas pengolahan yang cukup besar,” ujar Milla.
Selain peningkatan kapasitas, RDMP juga akan meningkatkan kompleksitas kilang sehingga mampu menghasilkan BBM berkualitas tinggi setara standar Euro V yang lebih ramah lingkungan.
Hal ini sejalan dengan tren global, dimana berbagai negara mulai beralih menggunakan energi bersih dan lebih rendah karbon. Untuk menjawab tantangan tersebut, menurut Milla, RDMP Balikpapan dirancang untuk adaptif terhadap tren energi masa depan yang berorientasi pada lingkungan.
BACA JUGA:Konsisten Jalankan Program Dekarbonisasi, Kilang Pertamina Kedepankan Inovasi dan Efisiensi Energi
BACA JUGA:Sewindu Kilang Pertamina Internasional, Bangun Legasi untuk Ketahanan Energi Indonesia
"Selain meningkatkan kapasitas pengolahannya, proyek RDMP Balikpapan akan meningkatkan produksi BBM baik jenis gasoline maupun gasoil, elpiji serta avtur. Bahan bakar yang sangat diperlukan dalam kehidupan kita sehari-hari," jelas Milla.
Ia menjelaskan, untuk memaksimalkan pengolahan, RDMP Balikpapan dilengkapi sejumlah teknologi mutakhir. Salah satunya adalah unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang menjadi unit utama hasil RDMP Balikpapan.
Unit ini memproduksi BBM setara Euro V yang ramah lingkungan, serta mengolah produk residu minyak mentah dari unit proses sebelumnya menjadi beragam produk bernilai tinggi, seperti gasoline, propylene dan LPG.