Intervensi Kelompok untuk Peningkatan Pengelolaan Emosi Warga Binaan Pemasyarakatan di UPTD RAMPK Ogan Ilir

Senin 24-11-2025,19:23 WIB
Reporter : Zeri
Editor : Zeri

Oleh: Dosen Psikologi -Universitas Sriwijaya

Tiga dosen dari Program Studi Psikologi Universitas Sriwijaya yaitu Yeni Anna Appulembang, M.A., Psy, Angeline Hosana Zefany Tarigan, S. Psi., M. Psi dan mahasiswa kembali melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ke warga binaan di UPTD – RAMPK Ogan Ilir. Kegiatan yang serupa sudah rutin dilakukan selama dua tahun terakhir, yakni sejak tahun 2024 hingga 2025. 

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan pada tahun ini (2025) adalah program intervensi kelompok. Kegiatan ini dirancang khusus untuk membantu warga binaan dalam meningkatkan pengelolaan emosi sehingga warga binaan dapat berinteraksi secara positif, mengurangi konflik, dan meningkatkan peluang mereka untuk mandiri secara sosial dan ekonomi di masa depan. 

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang terstruktur. Pada tahap pertama diawali dengan pemberian test pretest yang bertujuan untuk megindentifikasi kemampuan pengelolaan emosi dari warga binaan. Tahap kedua adalah pemberian intervensi.

BACA JUGA:Dorong Pelayanan Ibu Bersalin yang Peka Budaya, Unsri dan University of Queensland Kolaborasi Internasional

BACA JUGA:Tim Pengabdian FISIP Unsri Gelar Pelatihan Produksi Konten Media Sosial pada Pengrajin Tenun Songket

Intervensi dilakukan dalam lima tahapan dan seluruhnya berjalan dengan lancar sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan. Tahap akhir adalah pemberian posttest dengan tujuan untuk mengevaluasi perubahan perilaku warga binaan setelah pemberian intervensi. 

Hasil dari intervensi ini, adanya peningkatan dari kemampuan warga binaan dalam mengelola emosi nya. Namun masih dibutuhkan tindak lanjut, agar hasil dari intervensi yang diberikan lebih maksimal. 

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat juga memberikan psikoedukasi yang berfokus pada Regulasi emosi dan Resiliensi. Dalam sesi Regulasi Emosi, pembicara menjelaskan konsep regulasi emosi dan memperkenalkan berbagai jenis emosi yang dialami setiap individu.

Selain itu, dijelaskan pula reaksi fisik umum yang dirasakan ketika emosi seperti peningkatan detak jantung, ketegangan otot, wajah pucat, dan gemetar.

Sedangkan untuk topik Resiliensi, psikoedukasi diberikan dengan tujuan untuk membimbing warga binaan agar mampu bangkit dan beradaptasi menghadapi berbagai kesulitan dalam hidup mereka.

Kategori :