BANYUASIN, SUMEKS.CO - Rekonstruksi penembakan sopir angdes bernama Oberta alias Obi di Mapolres Banyuasin, Selasa 18 November 2025 sore berakhir ricuh.
Akibatnya adegan rekonstruksi sebanyak 38, hanya terlaksana sampai 33 adegan tepatnya saat proses tersangka Hadi menembak korban Oberta menggunakan senjata api.
Hal ini disebabkan adanya salah satu keluarga korban yang emosi saat menyaksikan rekonstruksi itu, sehingga tanpa basa basi memukul Hadi salah satu satu tersangka penembakan.
Anggota Polres Banyuasin yang ada di lokasi langsung emosi, dengan meminta keluarga korban atau siapa yang menyaksikan rekonstruksi untuk bubar.
BACA JUGA:Datangi Mapolres Banyuasin, Keluarga Tanyakan Perkembangan Kasus Penembakan Sopir Angdes
BACA JUGA: Keluarga Sopir Angdes yang Ditembak di Jalan Lintas Palembang-Betung Minta Pelaku Dihukum Mati
"Keluar, bubar," teriak anggota Reskrim Polres Banyuasin. Kalau seperti ini kata pria gondrong tersebut, artinya tidak menghargai keberadaan anggota yang sedang melaksanakan rekonstruksi.
"Dak hargoi kami, (cuaca) panas Galo kita di sini. Pacak Galo emosi," terangnya.
Pihaknya tidak melarang untuk mengambil dokumentasi berupa foto/video. Tersangka diamankan di ruang reskrim, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Ibu korban Oberta sendiri sempat berteriak sekuat tenaga usai melihat aksi Hadi pelaku melakukan aksi penembakan terhadap anaknya itu.
BACA JUGA:Kurang 24 Jam, Polisi Tangkap Tiga Pelaku Penembakan Sopir Angdes di Jalan Lintas Banyuasin
BACA JUGA:Pengendara Innova yang Tembak Sopir Angdes Sempat Ganti Nopol, Terancam Hukuman Mati
"Pembunuh, b4bi," tegas Alami Hayati ibu korban.
Adegan 33 itu tergambarkan kalau tersangka Hadi menembak korban sebanyak tiga kali hingga tersungkur di tangan adiknya Beta.
Usai itu tersangka Hadi hendak menembak adik korban, namun senpi tersangka tidak meletus. Kendati sudah tiga kali menarik pelatuk senpi.