Ketiga tim memaparkan inovasinya di hadapan juri dan bersaing dengan peserta lain dari berbagai daerah di Sumatera Selatan.
Menurut Rahmat Novrianda Dasmen, dewan juri menilai setiap inovasi berdasarkan kebermanfaatan serta penerapannya bagi masyarakat umum maupun dunia industri.
BACA JUGA:FSH UBD Tutup Open Day dengan Penuh Keceriaan: 'One Step, A Thousand Meanings'
“Inovasi belum dapat dikatakan sebagai inovasi jika tidak memberikan manfaat bagi masyarakat atau industri,” ungkap salah satu dewan juri saat sesi penilaian.
Pernyataan tersebut sejalan dengan pandangan Prof. Dr. Edi Surya Negara, M.Kom., salah satu inisiator Inovator Center UBD, yang menekankan pentingnya hilirisasi inovasi menuju nilai guna yang nyata di masyarakat.
Komitmen DIIB Mendorong Inovasi Bernilai Ekonomis
Kegiatan Pemilihan Inovator Sumsel ini telah rutin diikuti oleh Universitas Bina Darma sejak tahun 2022. Melalui pendampingan DIIB, inovasi-inovasi yang dihasilkan civitas akademika terus dikembangkan agar memiliki nilai komersial.
“Setelah branding inovasi di tingkat provinsi ini, langkah berikutnya adalah mendata inovasi yang telah bernilai ekonomis untuk dijadikan ide bisnis. DIIB akan terus mendorong ide-ide tersebut agar bisa ikut dalam pameran atau expo sebagai bentuk promosi dan penguatan kapasitas,” tutup Rahmat Novrianda Dasmen, S.T., M.Kom.
Dengan capaian ini, Universitas Bina Darma kembali membuktikan konsistensinya dalam mencetak inovator muda yang berdaya saing dan berkontribusi nyata bagi kemajuan Sumatera Selatan.