Penelitian dari International Society of Sports Nutrition (ISSN) mendukung kebiasaan ini, menyebutkan bahwa konsumsi kafein 30–60 menit sebelum olahraga dapat meningkatkan performa fisik hingga 11–12 persen.
Namun, Ade Rai menekankan pentingnya tidak bergantung penuh pada kopi sebagai “sumber tenaga utama”, karena tubuh tetap membutuhkan nutrisi dari makanan seimbang dan istirahat cukup.
Kopi bagi Ade Rai bukan hanya minuman penambah semangat, tetapi bagian dari gaya hidup yang teratur dan terukur. Ia menikmati setiap tegukan tanpa terburu-buru, menjadikan momen ngopi sebagai waktu untuk refleksi dan menenangkan pikiran sebelum beraktivitas.
Menurut peneliti dari American Psychological Association, rutinitas kecil seperti menikmati kopi dengan tenang dapat membantu menurunkan kadar stres dan meningkatkan fokus.
Ade Rai tampaknya memahami hal ini dengan baik, sehingga kopi bukan sekadar alat penggerak pagi, melainkan ritual keseimbangan antara tubuh dan pikiran.
Dari berbagai kebiasaan tersebut, tampak bahwa rahasia Ade Rai bukan pada seberapa sering ia minum kopi, melainkan bagaimana ia memperlakukan kopi sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Tidak ada yang berlebihan, tidak ada yang serba instan. Ia menjaga ritme, memahami respons tubuh, dan menyesuaikan dosisnya. Mungkin di situlah kunci mengapa tubuhnya tetap bugar meski aktivitas padat dan konsumsi kafein tetap berjalan.