Anjlok Ranking Indonesia di FIFA! Terperosok ke Posisi 122, PSSI Berburu Pengganti Kluivert, Ini Daftarnya

Minggu 19-10-2025,21:37 WIB
Reporter : Rakhmat MH
Editor : Mahmud

Setelah gantung sepatu, Casas terjun ke dunia kepelatihan sejak 2003, mayoritas membina tim di lingkungan Cadiz  mulai dari tim usia muda, tim B, hingga tim senior.

Nama Casas mulai dikenal luas saat dipercaya menjadi asisten pelatih di Watford pada 2018, sebelum kemudian masuk ke dalam jajaran pelatih Tim Nasional Spanyol sebagai asisten Luis Enrique pada periode 2018–2022. 

Pengalaman di level elite inilah yang kemudian membawanya ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Irak pada 2022. Bersama Irak, ia memenangi Piala Teluk 2023 dan membawa tim tersebut melaju hingga babak 16 besar Piala Asia 2023.

Casas dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan taktik modern ala Eropa, termasuk penggunaan struktur empat bek dan penekanan pada transisi cepat serta eksploitasi kecepatan di sisi sayap. 

Karakternya yang adaptif terhadap kultur sepak bola Asia dianggap menjadi nilai tambah apabila kembali bersinggungan dengan tim dari kawasan tersebut.

BACA JUGA:Calvin Verdonk Absen Saat Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Tenang! Penggantinya Dinilai Sepadan

BACA JUGA:DRAMATIS, Timmas Indonesia Tersingkir Piala Asia U-23 2026, Kalah 1-0 Dari Korea Selatan

3. Timur Kapadze – Eks pelatih Uzbekistan (2025), membawa Uzbekistan lolos Piala Dunia 2026 untuk pertama kali dan juara CAFA Nations Cup 2025. Saat ini menjadi asisten Fabio Cannavaro. Pernah memberi respons positif soal isu Indonesia.

Timur Takhirovich Kapadze adalah mantan gelandang tim nasional Uzbekistan kelahiran Ferghana, 5 September 1981.

Dengan tinggi 1,85 meter, Kapadze dikenal sebagai gelandang tengah yang kokoh serta memiliki pengalaman panjang di kompetisi domestik Asia Tengah dan Timur. 

Karier profesionalnya dimulai pada 1998 bersama Neftchi Farg'ona sebelum namanya menanjak ketika membela Pakhtakor Tashkent pada periode 2002–2007, mencatat lebih dari 150 penampilan dan turut menyumbang gelar-gelar domestik.

Selepas itu, Kapadze memperkuat Bunyodkor lalu merantau ke Korea Selatan bersama Incheon United, serta sempat membela klub Uni Emirat Arab Al Sharjah sebelum kembali ke Asia Tengah bermain untuk Aktobe dan Lokomotiv Tashkent hingga 2017.

Di level tim nasional, ia menjadi salah satu pemain kunci Uzbekistan dengan 119 caps dan 10 gol sepanjang 2002–2015, termasuk tampil dalam beberapa edisi Piala Asia.

Setelah pensiun, Kapadze terjun ke dunia kepelatihan dan pernah dipercaya menangani tim nasional Uzbekistan sebagai pelatih interim pada 2018.

Reputasinya sebagai eks pemain inti sekaligus figur yang memahami kultur sepak bola Asia Tengah.

 Ini  membuatnya dipandang sebagai salah satu sosok pelatih yang berpotensi, terutama untuk proyek tim nasional dengan orientasi jangka menengah-panjang.

Kategori :