Warga Pedesaan OKI Keluhkan Stok BBM Pertashop Sering Kosong

Sabtu 04-10-2025,09:46 WIB
Reporter : Niskiah
Editor : Rahmat

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Belakangan ini pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) khusunya jenis Pertamax dikeluhkan oleh pemilik pertashop yang ada di pedesaan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). 

Pasalnya, penyaluran pasokannya mengalami hambatan. Yakni sangat lamban datang. Padahal BBM sangat dibutuhkan masyarakat di pedesaan. 

Keluhan ini disampaikan pemilik pertashop, Samson Bunyamin asal Desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten OKI. 

Dimana pertashop merupakan SPBU mini yang ada di desa - desa. Dengan adanya hambatan pasokan BBM itu jelas merugikan mereka dan berdampak kepada masyarakat akan kebutuhan BBM. 

BACA JUGA:Heboh, SPBU Swasta Tidak Jadi Beli BBM Pertamina Diibaratkan Tukang Bakso Patuh Racik Pesanan Pembeli

BACA JUGA:Update Harga BBM Pertalite, Pertamax, Turbo, Dexlite di Wilayah Sumbagsel Mulai Oktober 2025

Dikatakan Samson, pihaknya sudah melakukan debet, namun tak kunjung mendapat kiriman.

“Akhir-akhir ini pengiriman dari depot Pertamina Kertapati sangat lamban, bahkan sejak 26 September 2025 hingga saat ini belum ada kiriman," ujarnya, Jumat 3 Oktober 2025. 

Padahal sudah lakukan penebusan. Jadi artinya meski sudah debet atau melakukan penebusan, BBM jenis Pertamax tetap belum dikirim.

“Kami tidak tahu apa kendalanya, karena tidak ada informasi sama sekali. Saat dihubungi, pihak depot pun tak menjawab, bahkan tidak ada respons. Kini kami bingung,” tambahnya.

BACA JUGA:Pertamina Tetapkan Harga Baru BBM Non-Subsidi Zona 1 dan II Mulai 1 Oktober 2025, Berikut Daftar Lengkap

BACA JUGA:Amazing, Fitra Eri Temukan SPBU Shell Masih Lengkap Jualan BBM, Lokasinya Disini?

Tak hanya itu, sambung dia, kondisi ini sebetulnya sangat merugikan pengusaha UMKM seperti mereka. Selain itu, masyarakat juga butuh BBM berkualitas sebagaimana tujuan pendirian Pertashop yakni agar BBM berkualitas bisa masuk hingga ke desa-desa. 

Ia menambahkan, kehadiran Pertashop seharusnya dapat membantu perkembangan perekonomian desa melalui tersedianya sumber energi berkualitas, sekaligus menambah sumber pendapatan pajak daerah.

“Tapi jika penjualan tersendat karena pengiriman BBM yang tidak merata, jelas merugikan kami," jelasnya.

Kategori :