Komposisi ini membuat lini pertahanan lebih bervariasi dalam gaya bermain, antara soliditas khas Indonesia dan disiplin ala Eropa.
Sektor gelandang juga dihuni sejumlah pemain kreatif yang siap menjadi motor permainan. Nama Ivar Jenner (FC Utrecht – Belanda) kembali dipercaya menjadi pengatur tempo di lini tengah.
Ia akan berduet dengan gelandang muda berbakat seperti Arkhan Fikri (Arema FC), Ananda Raehan Alief (PSM Makassar), dan Zanadin Fariz (Persis Solo).
Selain itu, ada pula Robi Darwis (Persib Bandung) dan Toni Firmansyah (Persebaya Surabaya) yang dikenal memiliki stamina luar biasa dan mampu menutup ruang lawan.
Kehadiran mereka diharapkan bisa menyeimbangkan permainan Garuda Muda, baik saat bertahan maupun menyerang.
Dua laga uji coba melawan India diprediksi menjadi ajang seleksi alami bagi para pemain. Indra Sjafri diyakini akan mencoba berbagai kombinasi, terutama di lini serang, mengingat persaingan di posisi ini sangat ketat.
"Melawan India akan jadi tolak ukur kami. Kami ingin melihat bagaimana para pemain bisa beradaptasi dengan skema yang diterapkan," kata Indra.
Kemenangan dalam uji coba bukan sekadar soal hasil, tetapi juga momentum membangun kepercayaan diri menjelang SEA Games 2025.
SEA Games selalu menjadi ajang bergengsi bagi sepak bola Indonesia. Dengan persiapan matang serta komposisi pemain yang semakin berkualitas, harapan masyarakat untuk melihat Garuda Muda kembali berjaya semakin besar.
Kehadiran pemain-pemain muda potensial yang berkarier di luar negeri seperti Adrian Wibowo, Ivar Jenner, Dion Marxx, dan Tim Geypens semakin memperkaya pengalaman tim.
Apalagi, lini depan yang diisi striker-striker top seperti Rafael Struick dan Hokky Caraka diprediksi menjadi senjata mematikan di turnamen nanti.
Masyarakat tentu berharap Timnas U-23 mampu mengakhiri dahaga medali emas sepak bola SEA Games, sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai salah satu kekuatan sepak bola Asia Tenggara.