Salah satu fitur yang paling banyak dipuji adalah AI Smart Frame.
Dengan teknologi ini, kamera iPhone 17 bisa secara otomatis menyesuaikan framing foto atau video agar komposisi terlihat sempurna.
Misalnya, ketika seseorang tidak sengaja keluar dari frame, kamera akan melakukan crop atau penyesuaian agar hasil tetap rapi.
BACA JUGA:Cek Harga dan Spesifikasi iPhone 17 Pro: Desain dan Fitur Berubah Total
BACA JUGA:90 Persen Rumor Tentang iPhone 17 Sebelum Rilis Terbukti, 20 September Masuk Indonesia
Teknologi ini jelas memudahkan pengguna awam yang tidak terlalu paham soal komposisi fotografi, tetapi tetap ingin hasil yang terlihat profesional.
Namun, seperti biasa, ada juga kritik yang muncul. Beberapa pengulas menyoroti bahwa meski hasil foto malam hari memang jauh lebih baik, iPhone 17 masih kesulitan saat menghadapi sumber cahaya yang terlalu terang.
Efek flare pada lensa tetap terlihat meski Apple mengklaim sudah melakukan perbaikan. Selain itu, meski fitur zoom optik 10x terdengar impresif, kualitas foto pada zoom maksimal masih belum setara dengan beberapa smartphone Android yang mengandalkan periskop lens dengan sensor lebih besar.
Di sisi lain, harga iPhone 17 yang tinggi juga membuat sebagian orang bertanya-tanya apakah peningkatan kamera ini cukup untuk dijadikan alasan upgrade.
BACA JUGA:Bongkar Spesifikasi iPhone 17 vs iPhone 16, Apa Saja Peningkatan yang Dihadirkan Apple?
BACA JUGA:Perbedaan Rasa Saat Main Game di iPhone vs Android yang Jarang Dibahas
Bagi pengguna kasual yang hanya mengambil foto sesekali, mungkin tidak semua fitur canggih ini akan terpakai.
Namun, bagi fotografer mobile, content creator, hingga influencer, iPhone 17 jelas menawarkan sesuatu yang sulit ditolak: kualitas kamera yang nyaris sempurna dalam genggaman tangan.
Dengan semua inovasi ini, iPhone 17 sekali lagi membuktikan bahwa Apple serius menjadikan smartphone sebagai alat fotografi masa depan. Perpaduan antara hardware canggih, software pintar, dan ekosistem yang mendukung membuat pengalaman memotret dan merekam video terasa lebih menyenangkan sekaligus profesional.
Generasi ini bisa jadi akan dikenang sebagai titik balik di mana smartphone benar-benar bisa menggantikan kamera profesional untuk sebagian besar kebutuhan.