SADIS, Innalillahi Wa inna Ilaihi Rojiun Mahasiswi UTM Dimutilasi Jadi 65 Bagian, Pelaku Kekasih Asal Sumatera

Senin 08-09-2025,08:23 WIB
Reporter : Rakhmat MH
Editor : Rahmat

BACA JUGA:Tante Pemutilasi Keponakan Sendiri di Boltim Demi Kuasai Kalung Emas Berakhir Vonis Pidana Mati

BACA JUGA:Terkuak Fakta! Kasus Mutilasi di Bogor Terindikasi Pasangan Gay, Polisi Beri Penjelasan Tak Terduga...

Penangkapan dramatis itu disaksikan langsung warga sekitar, termasuk Pak De Usman, seorang tokoh masyarakat setempat.

“Sekitar pukul 00.30 dini hari saya lihat ada dua polisi mencari Ketua RT. Mereka bilang akan menangkap penghuni kos karena kasus mutilasi. Saya kaget sekali waktu dengar potongan tubuh korban ditemukan di Pacet,” ujar Usman dengan wajah pucat.

Menurutnya, pelaku dikenal bertubuh sedang, berkulit kuning, dan memiliki tato di punggung. Sedangkan korban, Tiara, dikenal sebagai perempuan mungil berkulit kuning manis, cantik, mahasiswi UTM jurusan Manajemen.

“Saya tahu mereka bukan suami istri, karena ketika diminta identitas sama Ketua RT selalu mengelak,” tambahnya.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama, mengungkapkan bahwa pelaku melakukan mutilasi dengan cara memotong tubuh korban, lalu membuang daging ke jurang di Pacet.

“Yang dibuang ke Pacet hanya bagian daging. Sedangkan tulang korban masih disimpan oleh pelaku. Jadi ini salah satu mutilasi paling sadis yang pernah kami tangani,” ujarnya.

Pelaku dan korban sering bertengkat. Dugaan sementara pemicunya adalah soal kesulitan keuangan si palaku. Karena ada permintaan korban,'' jerls Kapolres Mojokerto.

Polisi juga menyebutkan bahwa identitas korban berhasil terungkap melalui sidik jari yang dipindai dengan alat Mambis (Mobile Automated Multi Biometric Identification System).

Dari hasil pemindaian, korban teridentifikasi sebagai Tiara Angelina Saraswati, mahasiswi asal Lamongan.

Korban Tiara lahir di Pacitan pada 12 Agustus 2000. Korban tercatat sebagai mahasiswa aktif dan kini berdomisili di Desa Made, Lamongan. 

Korban diketahui menjalin hubungan asmara dengan pelaku sejak kuliah di Madura, meski hubungan keduanya tidak mendapat pengakuan resmi dari keluarga maupun masyarakat sekitar. Informasi lain mereka sudah menikah siri. 

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa korban sedang mengandung, dan hal ini masih menjadi bagian dari penyelidikan polisi terkait kemungkinan motif pembunuhan.

 Pelaku dan korban sering bertengkar. Dugaan sementara pemicunya adalah soal kesulitan keuangan si palaku. Karena ada permintaan korban,'' jelas Kapolres Mojokerto.

BACA JUGA:Terbukti Berencana Habisi Gadis Pedagang Gorengan Indragon Divonis Mati

Kategori :