Dari sisi benchmark, Infinix Note 40 Pro mencatat skor AnTuTu v10 sekitar 456 ribu poin, sedikit di atas Tecno Pova 6 Pro yang meraih 441 ribu poin.
Angka ini menunjukkan bahwa Note 40 Pro memiliki performa murni lebih cepat, terutama dalam urusan gaming atau tugas yang membutuhkan tenaga grafis ekstra.
Infinix note 40 pro--
GPU yang digunakan Infinix, yakni IMG BXM-8-256, juga memberi dukungan cukup baik untuk rendering visual.
Namun, skor benchmark tidak selalu mencerminkan pengalaman nyata. Dalam penggunaan sehari-hari, keunggulan RAM besar pada Tecno Pova 6 8 terbukti lebih bermanfaat untuk multitasking.
Dengan kapasitas hingga 12 GB, pengguna bisa menjalankan aplikasi seperti WhatsApp, Instagram, YouTube, hingga beberapa game ringan secara bersamaan tanpa jeda berarti.
Bahkan, aplikasi berat seperti editing foto atau video bisa tetap berjalan stabil karena ruang RAM yang luas.
Sementara itu, Infinix Note 40 Pro meski lebih cepat di atas kertas, terkadang akan lebih cepat menutup aplikasi di background karena keterbatasan RAM.
Bagi pengguna yang lebih banyak fokus pada multitasking daripada gaming hardcore, hal ini bisa menjadi faktor penentu.
Secara keseluruhan, Infinix Note 40 Pro unggul dalam hal prosesor dan efisiensi daya, menjadikannya pilihan tepat bagi mereka yang mencari performa stabil untuk gaming.
Namun jika bicara ponsel multitasking terbaik 2025, Tecno Pova 6 Pro jelas lebih unggul berkat RAM besar, opsi microSD, serta kemampuan menjaga banyak aplikasi tetap aktif tanpa hambatan.
Dengan strategi ini, Tecno seolah ingin menegaskan posisinya sebagai mereka yang berfokus pada power user pengguna yang haus performa multitasking.
Sementara Infinix tetap menjaga reputasi sebagai ponsel gaming ramah kantong dengan prosesor yang lebih modern.
Pilihan akhirnya tentu ada di tangan konsumen, apakah menginginkan kecepatan prosesor atau keluwesan multitasking.
Namun satu hal yang pasti, persaingan ini membuat pasar smartphone menengah semakin menarik untuk diikuti di tahun 2025.