SUMEKS.CO – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman Deru, memanfaatkan panggung nasional melalui program Newsline Metro TV untuk mengenalkan dan mempromosikan Retret Laskar Pandu Satria, sebuah inisiatif pendidikan nonformal yang kini menjadi perbincangan hangat di Sumsel.
Dalam dialog eksklusif tersebut, Gubernur memaparkan bagaimana retret ini berfungsi sebagai wadah penguatan karakter bagi pelajar yang mengalami tantangan adaptasi di sekolah umum. Program ini resmi diluncurkan pada Rabu (2/7/2025) di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang.
“Ini adalah upaya konkret kami menjawab kegelisahan masyarakat terhadap perilaku remaja. Kita tidak hanya bisa menyalahkan, kita harus hadir dengan solusi,” tegas Herman Deru.
Retret ini, lanjutnya, berbeda dari program sejenis karena tidak hanya menekankan aspek fisik seperti baris-berbaris, tetapi juga membekali peserta dengan pendampingan psikologi yang intensif.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Jadikan TPA dan TPQ Jadi Benteng Moral Generasi Emas 2045
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Tegaskan Kesetaraan: Non-ASN Kini Bisa Kenakan Seragam Kuning Khaki
Pelaksanaan program pada masa libur sekolah juga menunjukkan bagaimana Pemprov Sumsel mengutamakan efektivitas tanpa mengganggu akademik formal siswa.
“Kita tidak ingin menciptakan beban baru. Justru ini menjadi tambahan nilai positif bagi mereka,” ucap Gubernur.
Herman Deru menambahkan, respons masyarakat dan orang tua sangat positif. Banyak yang berharap program ini bisa berlanjut bahkan menjadi agenda tahunan.
“Kami membuka ruang untuk gelombang berikutnya, asalkan ada dukungan dan evaluasi positif,” katanya.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Resmikan Jaringan Listrik Penyulang Kapal di PALI
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Kukuhkan Supriyadi Sebagai Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumsel
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga mengungkap bahwa program ini sudah dibawa ke tingkat pusat dan mendapatkan apresiasi langsung dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Beliau kagum. Karena kita menggabungkan banyak unsur: Forkopimda, BNN, psikolog, dan tenaga pendidik,” ujarnya.
Menurut Herman Deru, esensi dari Laskar Pandu Satria bukan hanya latihan kedisiplinan, tetapi pembentukan jati diri dan tanggung jawab.