“Tidak, dia (Rodi) pekerja keras di Jepang, dia kuli di Jepang,” cetus Inak Koras lagi.
“Nggak enak didengar orang, masak dikatakan Rodi perhitungan soal uang,” timpalnya.
Soal pertanyaan netizen mengapa calon pengantin perempuannya tidak diperiksa surat-suratnya? Inak Koras menegaskan kalau hal itu sudah dilakukan semuanya.
Bahkan soal KK (kartu keluarga) dimana Nurdiana terpisah dari KK keluarganya itu pun sempat menjadi pertanyaan besar.
BACA JUGA:Kronologi LDR Pekerja Migran Jepang Dapat Janda 3 Kali Melibatkan Emak-emak Rempong
BACA JUGA:Pengantin Perempuan Janda 3 Kali di Lombok Masih Bertahan Soal Status
“Masak beda KK padahal masih gadis, apa dia janda?,” sempat ada pertanyaan seperti itu, namun keluarganya mengatakan anaknya masih gadis dan sedang kuliah semester 3.
Bahkan sempat juga terdengar kabar kalau beda namanya, ada yang memanggilnya dengan nama Naning bukan Nurdiana.
“Kecurigaan itu memang ada tapi kita tetap percaya saja dan jalan, hingga muncul informasi yang akurat dari tetangganya pas di H pernikahan itu,” bebernya.
Diketahui, pengantin perempuan Nurdiana tercatat sebagai warga Dusun Sangkorm, Desa Bakan, Kecamatan Janapria, Lombok NTB, sedangkan pengantin pria bernama Rodi Handika, warga Desa Montong Tangi, Sakra Timur, Lombok.
BACA JUGA:Kronologi LDR Pekerja Migran Jepang Dapat Janda 3 Kali Melibatkan Emak-emak Rempong
BACA JUGA:Pengantin Perempuan Janda 3 Kali di Lombok Masih Bertahan Soal Status
Sebelumnya kronologi LDR pekerja migran Jepang hingga dapat janda 3 kali ternyata juga melibatkan emak-emak rempong.
Ya, emak-emak Rempong sengaja diikutkan untuk menginvestigasi si calon pengantin perempuan.
Inak Koras, salah seorang keluarga dari Rodi Handika, pengantin pria menjelaskan ketika diwawancara konten kreator Hardian Gels.
Dalam wawancara yang tampak penuh canda itu, Hardian berusaha mengkonfirmasi bagaimana bisa pekerja migran Jepang bertemu calon istrinya itu?