Rasulullah SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Kedua, puasa Muharram menjadi istimewa karena dilakukan di bulan yang termasuk dalam empat bulan mulia atau Al-Asyhurul Hurum, yaitu Muharram, Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.
Dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah, Rasulullah saw menganjurkan umatnya untuk berpuasa di bulan-bulan tersebut.
Ketiga, keutamaan besar juga diberikan kepada orang yang berpuasa sehari saja di bulan Muharram, karena pahalanya setara dengan puasa selama 30 hari.
Hal ini berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas ra, di mana Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa berpuasa sehari di bulan Muharram, maka baginya pahala seperti puasa 30 hari.” (HR at-Thabarani).
Keempat, terdapat keutamaan khusus bagi mereka yang menjalankan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.
BACA JUGA:Malam 1 Suro Portal Gaib Terbuka, Weton Ini Wajib Waspada, Bisa Jadi Tumbal Pesugihan
BACA JUGA:4 Weton Diincar Sengkolo Malam 1 Suro 2023, Begini Cara Menghidarinya
Puasa ini disebut sebagai pelebur dosa selama satu tahun yang telah berlalu. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw bersabda, “Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat.”
Kelima, umat Islam dianjurkan melengkapi puasa Asyura dengan puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram, atau menambah puasa sehari setelah Asyura, yaitu 11 Muharram.
Anjuran ini bertujuan agar umat Islam berbeda dari kaum Yahudi yang juga berpuasa di hari Asyura.
Dalam riwayat Imam Ahmad, Ibnu Abbas mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, yaitu dengan berpuasa sehari sebelum atau sesudahnya.”