Idealnya, sepatu running pakai mesh atau knit breathable yang ringan dan bisa mengikuti bentuk kaki secara natural.
BACA JUGA:Sepatu Running Tercepat Dunia? Desain Futuristic Puma Fast-R Nitro Elite 3 Bikin Nike Ketar-ketir
BACA JUGA:Bukan Nike atau Adidas! Teknologi Sepatu Running Ini Bikin Gen Z Melongo!
3. Ukuran Terlalu Pas atau Terlalu Longgar
Sepatu yang terlalu sempit bikin sirkulasi nggak lancar dan langkah jadi tertahan.
Sebaliknya, sepatu terlalu longgar bikin kaki harus kerja ekstra buat menstabilkan gerakan. Dua-duanya bikin energi cepat habis.
Idealnya, sepatu punya ruang sekitar 0.5–1 cm dari ujung jari dan cukup snug di bagian midfoot.
BACA JUGA:Jangan Asal Beli! Ini Sepatu Running Terbaik Under 1 Juta Versi Gen Z
BACA JUGA:Anti Boncos! Ini 7 Sepatu Running di Bawah 1 Juta, Terbukti Keren dan Nyaman!
4. Desain Gak Sesuai Gaya Lari
Beda pelari, beda juga gaya larinya. Ada yang heel-striker (menghantam tumit duluan), ada yang midfoot, ada juga forefoot striker.
Kalau sepatu yang dipakai nggak sesuai dengan gaya lari, dorongan jadi gak optimal dan malah bikin kaki bekerja lebih keras.
Cari sepatu dengan heel cushioning kalau sering menghantam tumit, atau sepatu fleksibel dan ringan kalau lebih sering mendarat di tengah telapak kaki.
BACA JUGA:Dari Street Style ke Running Gear: Gimana Gen Z Bikin Lari Tetap Stylish Tanpa Kompromi Performa?
BACA JUGA:Mix and Match Outfit Running ala Gen Z
5. Berat Sepatu di Atas 300 Gram