Debutnya datang dalam laga persahabatan melawan Libya pada awal Januari 2024, dan tak butuh waktu lama bagi dia untuk mengunci satu tempat sebagai bek utama.
Penampilan solidnya di Piala Asia AFC 2023 menjadi bukti kematangannya.
Ia menjadi salah satu faktor kunci di balik keberhasilan Indonesia menembus babak gugur untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Di level U-23, Hubner juga menunjukkan dedikasi luar biasa.
Meski sempat harus menjalani pertandingan untuk klubnya di Jepang bersama Cerezo Osaka di Piala J.League, ia tetap bergabung dan bermain penuh dalam ajang Piala Asia U-23 2024 di Qatar.
Di balik performa meyakinkan di level tim nasional, pertanyaan besar tetap menyelimuti karier klub Hubner ke depan.
Namun banyak pihak menilai, keputusan Wolverhampton tidak memperpanjang kontraknya bukan berarti akhir dari perjalanan Hubner di level top Eropa.
Sebagai pemain yang telah merasakan atmosfer Liga Inggris, Liga Jepang, dan kini menjadi tulang punggung timnas, nilai jual Hubner justru meningkat.
Apalagi, usianya yang masih 21 tahun memberinya ruang besar untuk berkembang.
Mantan pemain timnas Belanda U-19 dan U-20 ini bukan hanya sekadar bek yang kuat secara fisik, tetapi juga memiliki kemampuan teknis dan visi bermain yang tajam.
Tingginya (1,87 meter) serta fleksibilitasnya sebagai gelandang bertahan atau bek tengah menjadi daya tarik tersendiri bagi klub-klub Eropa.
BACA JUGA:Justin Hubner 'Preman Timnas' Tiba-tiba Melow Sebut Shin Tae Yong 'The Big Boss'
Laga Lawan China Jadi Ujian Nyata
Laga melawan China akan menjadi ujian sejati bagi Hubner dan rekan-rekannya.
Timnas China dikenal memiliki permainan agresif dan cepat, terutama dari sisi sayap.