Meski kehilangan sejumlah pemain inti, Persik tetap memiliki kedalaman skuad yang cukup untuk mengimbangi permainan Semen Padang. Namun absennya Francisco Carneiro dan Ezra Walian jelas mengurangi daya dobrak lini depan.
Sementara jelang lawan Persik Kediri di kubu Semen Padang, striker utama mereka, Ricky Arianto, diharapkan bisa kembali tajam seperti saat menjebol gawang Persebaya dua pekan lalu.
Duetnya dengan gelandang serang asal Brasil, Rodrigo Santana, akan jadi kunci untuk membongkar pertahanan Persik.
Andai menang, Semen Padang akan menorehkan kisah dramatis menyelamatkan diri dari degradasi hanya dua musim setelah promosi.
Mereka juga akan bergabung dengan tim-tim seperti Persita Tangerang dan Persis Solo yang sudah lebih dulu memastikan bertahan di Liga 1.
Sebaliknya, hasil imbang atau kekalahan bisa menjadi bencana. Karena itu PSS Sleman sudah menangmelawan Persija Jakarta malam tadi 2-1.
"Anak-anak sudah paham, kami tidak punya pilihan lain. Ini soal harga diri klub, dan kami siap mati-matian," kata kapten tim Semen Padang, Agung Prasetyo.
Semua di Tangan Semen Padang
Tak berlebihan jika laga ini disebut sebagai laga final bagi Semen Padang FC. Kesempatan untuk menentukan nasib sendiri kini terbuka.
Tidak perlu lagi melihat ke papan skor atau hasil tim lain. Tiga poin di laga kandang ini akan jadi tiket emas bertahan di Liga 1 musim depan.
Namun, tantangan besar menanti. Persik datang tanpa beban dan bisa menjadi batu sandungan. Dengan tekanan dari tribun, kondisi fisik yang menurun di akhir musim, serta keharusan menang, maka mental dan taktik akan jadi faktor pembeda.
Apakah Kabau Sirah mampu menuntaskan misi penyelamatan di kandang sendiri? Jawabannya akan ditentukan di 90 menit laga penentuan pada Minggu sore nanti.