Fokus utama dari patroli jalan kaki ini adalah menyasar lokasi-lokasi yang rawan dan sering menjadi sumber keluhan warga.
Sebut saja, kata Ratu Dewa, titik banjir yang diakibatkan oleh saluran air yang tersumbat gara-gara sampah.
BACA JUGA:Nakhoda Baru, HMI Palembang Siap Bersinergi Lebih Nyata dengan Walikota Ratu Dewa
BACA JUGA:Avanza Tabrak Buntut Truk yang Parkir di Bahu Jalinteng Sekayu-Betung, 2 Orang Tewas
Kemudian juga, jalan-jalan yang rusak dan berlobang yang jelas akan membahaya keselamatan para warga dan pengemudi.
''Saya lihat di beberapa pojok kota, tumpukan sampah liar masih begitu banyak. Selain menimbulkan penyakit, tentu akan merusak estetika wajah kota Palembang.''
Dalam arahannya, Wali Kota Palembang Ratu Dewa menegaskan bahwa setiap temuan di lapangan tidak boleh berhenti hanya pada laporan. Pemerintah setempat harus segera bertindak tanpa menunggu instruksi lebih lanjut dari atas.
Wali Kota Palembang meluncurkan Gerakan Camat Anti Mager, meminta camat sering turun dan mendeteksi potensi masalah di wilayah masing-masing.-foto:dok sumeksco-
--
"Saya ini budaya responsif terbentuk dari bawah. Camat, lurah, RT—semua harus bergerak cepat menyelesaikan masalah yang mereka temukan, bukan hanya sekadar melapor. Dengan begitu, masyarakat akan merasakan pelayanan yang nyata dari pemerintah," tegas Ratu.