LavAni tampil solid di dua set awal dengan mengandalkan permainan agresif dari Taylor Sander, Renan Buiatti, serta Boy Arnes Arabi.
Spike keras dan kombinasi blok yang solid membuat mereka unggul 25-19 dan 25-23.
Namun, memasuki set ketiga, permainan LavAni mulai goyah.
Asisten pelatih Erwin Rusni mengungkapkan bahwa setelah set kedua, permainan anak asuhnya seperti kehilangan arah.
"Kami bisa mengendalikan permainan di awal, tapi setelahnya para pemain banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama dari receive dan blok yang semakin melemah," ungkap Erwin.
Set ketiga menjadi milik Bhayangkara Presisi dengan skor 25-22.
Begitu pula dengan set keempat yang sempat berlangsung ketat, namun akhirnya dimenangkan Bhayangkara Presisi dengan skor sama, 25-22.
BACA JUGA:YES, Jakarta Pertamina Enduro Angkat Trofi Proliga Putri 2025, Libas Popsivo Polwan 3-0
BACA JUGA:Drama 4 Set, Petrokimia Pupuk Indonesia Juara Tiga Proliga 2025 Usai Tundukkan Electric PLN
Set kelima menjadi penentuan. Bhayangkara Presisi, yang sudah terbiasa bermain di situasi tekanan tinggi, tampil tenang.
Farhan Halim dan Kyle Russel jadi sosok kunci dengan spike mematikan mereka.
Meski LavAni sempat mencoba mengejar, skor akhir 15-11 mengukuhkan kemenangan Bhayangkara Presisi.
Gelar Individu dan Penghargaan
Meski gagal meraih juara, beberapa pemain LavAni tetap mendapatkan penghargaan individu.
Taylor Sander dinobatkan sebagai Outside Hitter Terbaik, sementara Hendra Kurniawan menjadi Middle Blocker Terbaik.
Adapun gelar Pemain Terbaik jatuh kepada Farhan Halim dari Bhayangkara Presisi, yang tampil gemilang sepanjang turnamen.