ANTISIPASI Krisis Pangan, TNI Gerak Cepat Bentuk Kompi Produksi Ketahanan Pangan

Sabtu 26-04-2025,13:09 WIB
Reporter : suci MH
Editor : Mahmud

Bogor, sumeks.co - TNI menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi krisis pangan nasional dengan membentuk Kompi Produksi Ketahanan Pangan.

Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kompi Produksi Ketahanan Pangan TNI TA 2025 yang menjadi bagian penting dari upaya ini resmi ditutup di Aula Djamin Purba, Yonif 315/Garuda, Bogor, Jawa Barat, Jumat 25April 2025.

Acara penutupan ini dihadiri oleh Waaster Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) Bambang Hadi Suseno, S.E., M.M., yang mewakili Aster Panglima TNI Mayjen TNI Mohammad Naudi Nurdika, S.I.P., M.Si., M.Tr.(Han).

Turut mendampingi, Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., yang menjadi mitra strategis TNI dalam kegiatan ini.

Dalam amanat tertulis yang dibacakan Waaster Panglima TNI, Mayjen TNI Mohammad Naudi Nurdika menegaskan pentingnya penerapan ilmu dan keterampilan yang telah didapat selama pelaksanaan Bimtek.

BACA JUGA:BRI Perkuat Ekonomi Kerakyatan Lewat Penyaluran KUR Rp42,23 Triliun, Dorong Ketahanan Pangan dan UMKM

BACA JUGA:PUSRI Dukung Gerakan Indonesia Menanam, Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Inovasi dan Kolaborasi

Para peserta diharapkan segera mengimplementasikan hasil pelatihan tersebut di satuan masing-masing, dengan mempertimbangkan karakteristik dan potensi wilayah yang berbeda-beda di seluruh Indonesia.

"Segera bentuk kompi produksi ketahanan pangan di satuan masing-masing. Lakukan pembaruan data dan perkembangan secara berkala untuk memastikan target nasional dapat tercapai," ujar Waaster membacakan amanat.

Penekanan Kompi Produksi Ketahanan Pangan  ini sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Panglima TNI Nomor 2 Tahun 2025 tentang unit produksi ketahanan pangan di lingkungan TNI.

Dengan landasan hukum tersebut, seluruh jajaran TNI memiliki dasar kuat untuk bergerak cepat dan efektif dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Singkatnya disebut Kompi Ketahanan Pangan.

Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini.

Ia menegaskan komitmen penuh IPB untuk terus bersinergi dengan TNI, tidak hanya dalam transfer ilmu pengetahuan tetapi juga dalam mengembangkan langkah-langkah inovatif di lapangan.

"Kami siap terus bersinergi dengan TNI dalam mengeksekusi langkah-langkah strategis guna mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh dan berkelanjutan," tegas Prof. Arif Satria.

Menurutnya, tantangan kompi ketahanan pangan saat ini jauh lebih kompleks akibat perubahan iklim, ketidakpastian ekonomi global, serta perkembangan geopolitik yang berdampak pada pasokan pangan.

Oleh karena itu, perlu adanya kekuatan strategis dari berbagai elemen bangsa, termasuk TNI yang memiliki jaringan dan daya jangkau hingga ke pelosok-pelosok negeri.

BACA JUGA:Ancaman Krisis Pangan, LaNyalla Ajak Kabupaten Ngawi Jaga Kedaulatan Pangan Indonesia

BACA JUGA:SIAP-SIAP, Krisis Pangan Menghantui hingga Angka Inflasi Meroket Efek EL Nino 2023, Kemendag Pantau Harga

Bimtek Kompi Produksi Ketahanan Pangan TNI sendiri dirancang untuk membekali prajurit dengan keterampilan pertanian modern, pengelolaan lahan, pemanfaatan teknologi pangan, serta manajemen produksi yang berkelanjutan.

Program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dari tingkat satuan bawah.

Waaster Panglima TNI juga mengingatkan bahwa seluruh satuan harus aktif dalam mengidentifikasi potensi wilayahnya, mulai dari lahan kosong, sumber air, hingga jenis tanaman atau komoditas pangan yang paling sesuai untuk dikembangkan.

"Pendekatan berbasis potensi lokal akan membuat program ini lebih efektif dan berkelanjutan," tambahnya.

Selain itu, penguatan data dan evaluasi berkala menjadi kunci utama untuk mengukur keberhasilan program. Setiap kompi produksi diharapkan melaporkan secara periodik perkembangan yang dicapai, kendala yang dihadapi, serta solusi inovatif yang diterapkan.

Sinergi antara TNI dan IPB University juga akan terus diperkuat melalui pelatihan lanjutan, riset bersama, serta program pendampingan di lapangan.

Dengan model ini, diharapkan akan tercipta model pertanian militer yang modern, efisien, dan dapat diadopsi lebih luas oleh masyarakat umum.

Kolaborasi ini mencerminkan tekad bersama bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab sektor pertanian, tetapi juga menjadi bagian dari pertahanan negara.

Melalui Kompi Produksi Ketahanan Pangan, TNI menunjukkan komitmen bahwa prajurit tidak hanya siap tempur di medan perang, tetapi juga di medan perjuangan pangan.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Ajak Pemimpin G20 Kerjasama Atasi Krisis Pangan

BACA JUGA: Antisipasi Krisis Pangan, Bentuk Kelompok Wanita Tani

Acara penutupan Bimtek Kompi Ketahanan Pangan diakhiri dengan sesi foto bersama dan peninjauan hasil pelatihan di lapangan.

Suasana hangat dan penuh semangat tergambar jelas, mencerminkan optimisme besar bahwa dengan kerja keras dan sinergi, Indonesia mampu mengatasi berbagai tantangan pangan di masa depan.

Dengan semangat tersebut, TNI bersama IPB University siap bergerak serentak, bahu-membahu membangun kemandirian pangan nasional yang kuat, tangguh, dan berkelanjutan. Selamat atas dibentuknya Kompi Katehanan Pangan ini.

Kategori :