
Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan pihak Ponpes, peristiwa tragis ini terjadi saat korban bersama temannya minggat dari kegiatan hiking pramuka dan menuju ke lokasi bekas galian tanah tol untuk mandi.
Salah satu saksi, Delfiano, 13 tahun, yang juga merupakan santri, menyampaikan bahwa korban sempat diajak pulang usai mandi, namun menolak dan tetap berada di lokasi.
Tak lama setelah itu, korban tak terlihat lagi hingga akhirnya ditemukan mengapung dua hari kemudian.
BACA JUGA:2 Bocah Perempuan di OKU Selatan Tenggelam Terseret Arus Sungai Saat Mandi, Satu Korban Masih Hilang
Pihak Ponpes bersama santri sempat melakukan pencarian, hingga akhirnya jenazah korban ditemukan mengambang dalam keadaan meninggal dunia.
Jenazah kemudian dievakuasi oleh satpam pondok dan dibawa ke ponpes untuk dimandikan dan dishalatkan sambil menunggu keluarga.
Orang tua korban, Riki Saputra menyampaikan, bahwa anaknya memang tidak bisa berenang.
Mereka menerima kabar duka dari pihak pondok dan langsung menghubungi ketua yayasan yang juga merupakan paman korban untuk mengurus pemakaman.