Peningkatan ini dipicu oleh arus kunjungan wisatawan lokal yang mencari makanan khas Palembang seperti pempek, model, dan kemplang.
Aktivitas belanja cendera mata juga tercatat meningkat di beberapa titik yang menjadi jalur lintasan wisata.
Meskipun demikian, tantangan tetap muncul seiring dengan lonjakan kunjungan wisata.
Beberapa titik rawan kemacetan dan kepadatan di jalur pedestrian menjadi catatan khusus dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP Kota Palembang.
BACA JUGA:Resto Apung Sesera, Lestarikan Kuliner Khas Palembang
BACA JUGA: Diduga Berawal Senggolan Dada Berujung Pengeroyokan, Pengunjung DA Club 41 Palembang Ditusuk 7 Lubang
Beberapa pengaturan lalu lintas dan penempatan petugas tambahan telah diterapkan untuk mengurai titik-titik padat, khususnya pada sore dan malam hari.
Evaluasi dan perbaikan sarana penunjang pariwisata juga akan dilakukan menyusul tingginya angka keluhan terkait fasilitas umum seperti toilet, tempat sampah, serta area parkir yang belum sepenuhnya memadai di beberapa titik kunjungan.
Dinas Pariwisata Kota Palembang menyatakan komitmen untuk menjadikan momen libur nasional seperti Lebaran sebagai tonggak pengembangan destinasi lokal.
Evaluasi menyeluruh pascalebaran akan dijadikan bahan penyusunan strategi penguatan sektor pariwisata berbasis budaya, sejarah, dan hiburan keluarga.
BACA JUGA:Nonton Film Komang Aman dan Nyman Pastinya jangan di Rebahin dan LK21
BACA JUGA:Resep Kue Maksuba dari Bunda Rayya, Praktisi Kuliner Khas Palembang
Pemerintah kota juga tengah mempertimbangkan penambahan titik wisata baru dan revitalisasi kawasan lama seperti Kampung Arab Al-Munawar dan Kampung Kapitan untuk menarik lebih banyak minat wisatawan di musim liburan mendatang.
Kampung Al Munawar. foto: m naba anwar sumeks.co--
Sebagai salah satu kota tertua di Indonesia dengan potensi sejarah dan budaya yang besar, Palembang dinilai memiliki peluang kuat untuk menjadi pusat wisata unggulan di Sumatera bagian selatan.
Lonjakan wisatawan di masa Lebaran ini menjadi indikator positif sekaligus tantangan besar untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan wisata, pengelolaan destinasi, dan keberlanjutan ekosistem pariwisata lokal.