2. Graham Arnold (Australia)
Pelatih Australia, Graham Arnold, memilih mundur dari jabatannya setelah laga imbang melawan Indonesia pada babak ketiga kualifikasi.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 10 September 2024, Socceroos bermain tanpa gol melawan Garuda, hasil yang memicu kekecewaan besar di kalangan suporter Australia.
Pasca pertandingan, Arnold sempat menyatakan bahwa ia tengah mempertimbangkan masa depannya, dan pada akhirnya ia resmi mundur pada Maret 2025.
Arnold menjadi pelatih kedua yang mengundurkan diri dalam siklus kualifikasi ini, menambah daftar panjang pelatih yang tumbang di tengah perjalanan.
3. Philippe Troussier (Vietnam)
Sebelum Arnold, pelatih Vietnam Philippe Troussier sudah lebih dahulu menjadi korban.
Pelatih asal Prancis itu dipecat pada Maret 2024 setelah Vietnam dua kali kalah dari Indonesia di babak kualifikasi , masing-masing dengan skor 0-1 di Jakarta dan 0-3 di Hanoi.
Federasi Sepak Bola Vietnam tak menunggu lama dan segera memutus kontrak Troussier.
Ekspektasi tinggi terhadap skuad Vietnam tak bisa dipenuhi oleh Troussier, dan kekalahan beruntun dari rival Asia Tenggara mereka, Indonesia, menjadi pukulan telak yang tak bisa ditoleransi.
4. Roberto Mancini (Arab Saudi)
Nama besar Roberto Mancini ternyata juga tak membuatnya kebal dari tekanan kualifikasi.
Pelatih yang membawa Italia juara Euro 2020 ini harus rela melepas jabatannya di Arab Saudi pada Oktober 2024.