Di Minangkabau, ada tradisi Malamang, yaitu memasak lemang (ketan yang dimasak dalam bambu) secara bersama-sama menjelang Ramadan atau sebelum Idulfitri.
Tradisi ini bukan sekadar memasak, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga. Lemang yang sudah matang kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan.
BACA JUGA:Tradisi Ziarah Kubro Palembang Darussalam 2025, Jadi Agenda Tahunan Wisata Religi 'Wong Kito'
BACA JUGA:7 Wisata Kuliner Palembang Akhir Tahun: Pilihan Tempat Makan Tradisional dengan Rasa Kekinian
4. Dugderan (Semarang, Jawa Tengah)
Masyarakat Semarang memiliki tradisi Dugderan untuk menyambut Ramadan.
Tradisi ini ditandai dengan karnaval dan pesta rakyat yang dimeriahkan dengan arak-arakan, pertunjukan seni, serta kehadiran warak ngendog, yaitu hewan imajiner yang menjadi simbol keberagaman budaya Semarang.
Tradisi ini juga diakhiri dengan tabuhan bedug dan dentuman meriam sebagai tanda masuknya bulan puasa.
5. Nyorog (Betawi)
Di masyarakat Betawi, ada tradisi Nyorog, yaitu kegiatan mengantarkan makanan atau bingkisan kepada keluarga yang lebih tua atau tetangga sebelum Ramadan.
Biasanya, makanan yang diberikan berupa nasi uduk, lauk-pauk, atau kue-kue khas Betawi. Tradisi ini melambangkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua dan mempererat tali silaturahmi.
6. Padusan (Jawa Tengah dan Yogyakarta)
Padusan adalah tradisi mandi besar atau berendam di sumber mata air sebelum memasuki Ramadan. Tradisi ini dilakukan sebagai simbol penyucian diri, baik secara fisik maupun spiritual.
Banyak masyarakat yang pergi ke sungai, pantai, atau pemandian umum untuk melakukan padusan. Meskipun kini tradisi ini mulai berkurang, masih banyak yang melakukannya sebagai bagian dari persiapan menyambut bulan suci.
7. Ngabuburit Unik di Berbagai Daerah
Ngabuburit, atau kegiatan menunggu waktu berbuka, memiliki variasi unik di berbagai daerah.