
Sama halnya, keberadaan UIN RF juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan amanah Masyarakat (umat) yang dititipkan rakyat (masyarakat) kepada pemerintah (c.q. Kementerian Agama/ UIN RF).
Dari waktu kewaktu, sejak berdirinya UIN RF (dulunya SPAIN berproses menjadi IAIN dan UIN) pada 1964, telah banyak mengalami kemajuan luar biasa.
BACA JUGA:Dakwaan Korupsi Guest House Rp2,1 Miliar Seret Nama Petinggi UIN Raden Fatah Palembang
BACA JUGA:2 Tersangka Kasus Korupsi Gedung Guest House UIN Raden Fatah Langsung ke Penjara, Siapa Menyusul?
Para founding fathers telah menitipkan dan mengamanahkan UIN RF agar dikelola dengan baik dan professional, sebagai upaya menciptakan peserta didik/mahasiswa agar menjadi suatu generasi yang berguna dan bermanfaat serta dapat beradaptasi sesuai dengan zamannya.
Oleh karena itu, mengingat masyarakat selalu dinamis dalam perubahan, maka peran pemimpin dan manajemen UIN RF ke depan sedapat mungkin perlu berinovasi sebagai respon terhadap perbuhan tersebut, yang terlihat dalam tindakan, prilaku, dan budaya akademik (academic cultutre).
Kedepan, agaknya, perlu adanya kesadaran kolektif dari semua elemen publik sivitas akademika UIN RF, terutama bagi pimpinan baru nantinya, dipilih secara faitrness nantinya yang diamanahkan sebagai ‘nakhoda kapal’ di tengah menyongsong gelombang ‘dahsyat’, berupa mempersiapkan peserta didik untuk hidup pada era Society 5.0 nantinya.
Dalam suatu hadis dikatakan: “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zaman mereka, karena mereka akan hidup di zaman mereka bukan zaman kamu” (H. R. Ali BinAbi Thalib)