Susah dapat Kerja Layak Lulusan UGM Pilih Jadi Buruh di Jepang, Gajinya!

Senin 24-02-2025,08:54 WIB
Reporter : Niskiah
Editor : Rahmat

Keputusan untuk bekerja di Jepang bukan hanya soal gaji, tetapi juga tentang keseimbangan hidup. Ia ingin tetap berkarier tanpa harus mengorbankan perannya sebagai seorang ibu. 

Dengan pekerjaan ini, ia bisa tetap dekat dengan anaknya sambil tetap memiliki penghasilan yang layak.

"Pendapatannya pun Alhamdulillah bisa tetap 2 digit per bulan. Jadi kayaknya mama masih nyaman untuk kerja sebagai Kaigo karena bisa kerja setengah hari sambil bisa rawat anak," tuturnya.

BACA JUGA:Begini Modus Tersangka Korupsi Pekerjaan Retrofit PLTU Bukit Asam PT PLN UIK Sumbagsel Senilai Lebih Rp25 M

BACA JUGA:KPK Tahan 3 Tersangka Korupsi Pekerjaan Retrofit PLTU Bukit Asam PT PLN UIK Sumbagsel

Usaha dan kerja kerasnya selama ini akhirnya membuahkan hasil. Ia berhasil mewujudkan impian yang sebelumnya terasa jauh dari jangkauan berkat ketekunan dan kegigihannya dalam bekerja.

"Alhamdulillah mama udah bisa beli rumah di Indonesia, udah bisa beli mobil sendiri. Walaupun masih banyak hal-hal berat yang harus dijalani, tapi disyukuri," tambahnya.

Dari pekerjaannya sebagai Kaigo, ia memperoleh penghasilan sekitar 150.000 yen per bulan, sementara suaminya yang juga bekerja di bidang yang sama mendapatkan 260.000 yen, termasuk bonus. 

Jika dikonversikan ke rupiah dengan kurs sekitar Rp105 per yen, pendapatannya setara dengan Rp15,7 juta per bulan, sedangkan suaminya menghasilkan sekitar Rp27,3 juta per bulan.

BACA JUGA:Palembang Minim Lapangan Pekerjaan, SocialBrand 1980 Rilis Analisa Terbaru, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Sering Dipakai ‘Gorengan’ Pro Zionis Mentahkan Boikot, Netizen Ogah ke Neraka Demi Selamatkan Pekerjaan Anda

Dengan total penghasilan 410.000 yen atau sekitar Rp43 juta per bulan, mereka bisa hidup lebih stabil secara finansial dibandingkan jika tetap tinggal dan bekerja di Indonesia. 

Pendapatan ini memungkinkan mereka menabung, memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan merencanakan masa depan dengan lebih baik.

Kisahnya pun mendapat banyak tanggapan dari netizen yang merasa relate dengan kondisinya. 

Beberapa netizen menyoroti sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia tanpa koneksi. Ada pula yang menyoroti ketimpangan sistem kerja di Indonesia.

BACA JUGA:Spesifikasi Samsung ATIV Book 9 Lite Cocok Untuk Pekerjaan Multimedia Ringan, Harganya Sangat Terjangkau

Kategori :