“Jadi no viral no justice, sudah benar yang berisik dan terus menyuarakan kekhawatirannya, agar kebijakan-kebijakan yang tidak tepat itu bisa dibatalkan oleh pemerintah”, harapnya.
“Kalau boleh sedikit ber-opini, kalau pemangkasan Rp1,3 triliun itu yang pasti akan kena itu kuota KIP Kuliah tahun 2025”, tegasnya.
“Bisa pakai skema 1 dan skema 2 seperti tahun 2023, dimana yang skema 1 full pembiayaan bantuan hidup dan bantuan biaya pendidian, sedangkan yang skema 2 hanya dapat gratis UKT, dan itu subsidinya hanya Rp2,4 juta saja”, beber Tono.
Apakah mahasiswa lama akan berdampak?
“Ya tentu saja bisa berdampak, jika problem ini berlarut-larut dan Kementrian tidak segera memutuskan siapa yang bakal kena dampak?”, jawabnya.
Pencarian KIP Kuliah di semester genap, kata Tono, sebentar lagi karena ini sudah Februari.
BACA JUGA:Universitas Bina Darma Sediakan Beragam Beasiswa Prestasi dan Kemitraan Tahun 2024
“Kalau sesuai dengan jadwal Maret harusnya anggaran sudah ada sehingga bisa dicairkan buat teman-teman on going”.
“Untuk teman-teman on going dampak yang paling dekat bisa jadi pencairan KIP kuliah akan molor”, prediksi Tono.
“Ya kita berharap tidak ada pemotongan bantuan biaya hidup, kan efek-efeknya dan pemotongannya besar jadi jangan dianggap remeh”.
“Saya mendukung teman-teman yang mengungkapkan kekhawatirannya agar didengar dan kebijakan ini bisa dibatalkan”, tandasnya.