Ini berarti, baik pemerintah maupun Muhammadiyah akan memulai Ramadan pada tanggal yang sama.
Namun, perbedaan kemungkinan terjadi pada Hari Raya Idul Fitri.
Perbedaan ini disebabkan oleh metode yang digunakan dalam menentukan awal bulan Hijriah.
Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, sementara pemerintah melalui Kementerian Agama menggunakan metode rukyatul hilal.
Oleh karena itu, bulan Ramadan 1446 H menurut pemerintah kemungkinan berlangsung selama 30 hari, sedangkan menurut Muhammadiyah hanya 29 hari.
BACA JUGA:Lebaran 2023 Tanggal Berapa? Awal Puasa Kompak, Kok Pas Idul Fitri 1444 Hijriah Ada 2 Versi
BACA JUGA:Awal Puasa Beda, Pemerintah 3 April, Muhammadiyah 2 April
Penetapan Awal Puasa Menurut Berbagai Pihak
1. Awal Ramadan 2025 Versi Pemerintah
Kementerian Agama telah merilis kalender Hijriah 1446 H yang memperkirakan Ramadan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Namun, jadwal ini masih bersifat tentatif dan akan dikonfirmasi melalui sidang isbat yang dijadwalkan pada Jumat, 28 Februari 2025. Sidang isbat dilakukan berdasarkan pemantauan hilal di berbagai titik observasi di Indonesia.
2. Awal Ramadan 2025 Versi Nahdlatul Ulama (NU)
Nahdlatul Ulama (NU) belum mengumumkan secara resmi tanggal awal puasa Ramadan 2025.
NU biasanya menetapkan awal Ramadan dengan metode rukyatul hilal yang dilakukan di berbagai tempat, terutama di wilayah pantai barat Indonesia.
Jika hilal terlihat pada 29 Syaban 1446 H (28 Februari 2025), maka Ramadan akan dimulai pada 1 Maret 2025.
Jika tidak, maka bulan Syaban akan digenapkan menjadi 30 hari, dan awal Ramadan jatuh pada 2 Maret 2025.