Begitu pula wilayah yang memiliki sumber protein seperti ikan atau belalang akan mengutamakan bahan-bahan tersebut.
BACA JUGA:Siswa Sambut Gembira Makan Bergizi Gratis di SDN Sunggutan Air Besar Pangkalan Lampam OKI
"Keragaman pangan lokal ini sangat penting untuk diakomodasi dalam program makan bergizi. Tujuan utama BGN adalah memastikan standar gizi terpenuhi, bukan memaksakan satu jenis menu untuk seluruh Indonesia," jelas Dadan.
Terkait ini, pendekatan berbasis pangan lokal ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sekaligus mengoptimalkan potensi bahan pangan lokal, termasuk belalang dan serangga lainnya sebagai alternatif sumber protein yang bernutrisi tinggi.
Sementara itu, Dokter spesialis gizi, Johanes Chandrawinata, SpGK, mengungkapkan bahwa konsumsi serangga sudah menjadi bagian dari tradisi di berbagai budaya, baik di Indonesia maupun negara lain, seperti Eropa dan Amerika.
Menurutnya, sekitar dua miliar orang di dunia mengonsumsi serangga setiap hari, dengan lebih dari 2.000 spesies serangga yang dapat dimakan.
BACA JUGA:Target 17 Juta Penerima, Program Makan Bergizi Gratis Telan Anggaran Rp71 Triliun, Pakai Dana APBN?
"Belalang memang bisa menjadi alternatif pangan tinggi protein dan lemak. Pada berbagai kebudayaan, baik di Indonesia maupun di luar negeri, belalang sudah lama dikonsumsi," kata dr Johanes, Senin 27 Januari 2025.
dr Johanes mengingatkan bahwa tidak semua anak menyukai serangga, sehingga perlu ada pertimbangan khusus sebelum menjadikan serangga sebagai alternatif utama dalam menu MBG.
Yakni, risiko alergi juga harus diperhatikan, terutama pada anak-anak yang baru pertama kali mengonsumsi serangga.